Pilihan Mobil Bekas di Bawah 100 Juta untuk Antar-Jemput Sekolah
Antar-jemput anak ke sekolah sering kali menjadi aktivitas yang memakan waktu dan energi, terutama jika tinggal di kota besar dengan lalu lintas yang padat. Memiliki mobil pribadi bisa menjadi solusi yang sangat membantu agar proses ini lebih nyaman dan efisien. Namun, tidak semua orang memiliki anggaran yang cukup untuk membeli mobil baru. Dengan budget terbatas, banyak pilihan mobil bekas berkualitas yang bisa dipertimbangkan, termasuk mobil-mobil yang harganya di bawah 100 juta rupiah.
Mobil-mobil ini tidak hanya irit dalam penggunaan, tetapi juga mudah dirawat dan nyaman digunakan untuk keluarga. Berikut adalah beberapa rekomendasi mobil bekas yang cocok untuk kebutuhan antar-jemput harian.
1. Suzuki Karimun Wagon R
Suzuki Karimun Wagon R merupakan pilihan yang sangat cocok untuk penggunaan sehari-hari. Bentuknya yang kotak membuat kabinnya terasa lega dan nyaman, terutama untuk anak-anak. Posisi duduk yang tinggi memberikan pandangan yang lebih luas saat berkendara di jalanan yang sibuk. Biaya perawatan mobil ini tergolong rendah, serta konsumsi bahan bakarnya yang hemat. Harga bekas mobil ini berkisar antara 60 sampai 90 juta rupiah tergantung kondisi dan tahun produksi. Meskipun interiornya sederhana, mobil ini tetap fungsional dan cocok untuk penggunaan harian.
2. Mitsubishi Mirage
Mitsubishi Mirage adalah city car yang mungkin kurang dikenal, namun memiliki berbagai kelebihan untuk mobilitas harian. Desainnya simpel dan modern, cocok bagi mereka yang ingin tampil santai tapi tetap stylish. Mesin 1.2L-nya responsif dan irit bahan bakar, ideal untuk lalu lintas perkotaan. Ruang kabinnya cukup lega untuk keluarga kecil, serta suspensinya empuk sehingga penumpang merasa nyaman selama perjalanan. Harga bekasnya berkisar antara 80 sampai 100 juta rupiah, tergantung kondisi dan tahun produksi.
3. Toyota Agya
Toyota Agya sudah dikenal sebagai mobil LCGC yang bandel dan hemat bensin. Untuk keperluan antar-jemput anak sekolah, mobil ini sangat ideal karena ukurannya kecil, tetapi kabinnya cukup lega untuk tiga penumpang di belakang. Mesin 1.0 atau 1.2L-nya bertenaga dan tetap irit, bahkan di kondisi lalu lintas padat. Perawatannya mudah karena jaringan bengkel Toyota tersebar luas. Di pasar mobil bekas, Agya bisa ditemukan dengan harga mulai dari 80 jutaan. Fitur keselamatan seperti airbag dan ABS biasanya tersedia di tipe tertentu, memberikan rasa aman saat berkendara bersama anak-anak.
4. Nissan March
Nissan March memiliki desain imut dan kompak, tetapi performanya tidak bisa dianggap remeh. Mobil ini cocok untuk mereka yang menyukai mobil kecil yang tetap nyaman dan menyenangkan untuk dikendarai. Mesin 1.2L-nya responsif dan konsumsi bahan bakarnya tergolong hemat. Kabinnya terasa lebih lega dibandingkan city car sekelasnya, membuat anak-anak merasa nyaman selama perjalanan. Harga bekasnya berkisar antara 70 hingga 100 jutaan, tergantung tahun dan tipe. March juga memiliki radius putar kecil, sehingga mudah digunakan di jalanan sempit.
5. Honda Brio Satya Gen 1
Honda Brio Satya generasi pertama masih banyak dicari karena irit dan lincah. Meskipun kabinnya tidak terlalu besar, mobil ini tetap nyaman untuk digunakan antar-jemput dua hingga tiga anak. Mesin 1.2L-nya kuat dan terkenal bandel meski usianya sudah beberapa tahun. Konsumsi BBM-nya pun hemat, cocok untuk penggunaan harian. Harga bekasnya berkisar antara 90 hingga 100 jutaan. Suspensinya stabil, setirnya ringan, dan fitur dasar seperti power window serta head unit standar sudah tersedia.
Memilih mobil untuk antar-jemput sekolah memang harus bijak, terutama jika anggaran terbatas. Namun, dengan pilihan-pilihan di atas, kamu tetap bisa mendapatkan kendaraan yang nyaman, irit, dan mudah dirawat. Pastikan untuk memeriksa kondisi mobil secara detail, riwayat servis, dan lakukan test drive sebelum membeli. Mobil bekas yang terawat dengan baik bisa sangat awet dan fungsional, bahkan setara dengan mobil baru. Dengan budget di bawah 100 juta rupiah, kamu tetap bisa menemukan mobil berkualitas asalkan cermat dalam memilih.
About the Author
