
Berita Terpopuler Madura: Pencurian Kambing dan Korupsi BSPS 2024
Berikut ini adalah rangkuman berita terpopuler di wilayah Madura, yang mencakup kasus pencurian ternak hingga dugaan korupsi dalam program pemerintah.
Pria Pamekasan Curi Kambing Warga Pakai Motor, Aksinya Terekam CCTV
Seorang pria asal Desa Pademawu Timur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, ditangkap oleh polisi setempat karena diduga mencuri kambing milik warga. Pelaku dengan inisial A berhasil diamankan setelah aksinya terekam dalam rekaman CCTV.
Menurut informasi yang diperoleh, kambing milik korban bernama R dicuri pada Kamis, 17 Juli 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. Kambing tersebut dibawa pelaku menggunakan motor. Kejadian ini diketahui saat istri korban melihat seorang pria mencurigakan membawa kambing yang dikenali sebagai milik mereka. Rekaman CCTV kemudian memperkuat kecurigaan tersebut.
Kasat Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto menjelaskan bahwa setelah mengetahui rekaman CCTV, korban langsung mengunjungi rumah pelaku untuk memastikan kebenaran dugaan tersebut. Setelah dikonfirmasi, pelaku mengakui perbuatannya. Selanjutnya, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pademawu. Petugas kemudian mendatangi tempat kejadian dan mengamankan pelaku untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat, terutama karena maraknya kasus pencurian ternak di wilayah tersebut.
DPRD Sumenep Merespons Dugaan Korupsi BSPS 2024
Pengakuan dari Koordinator Kabupaten (Korkab) Sumenep, Rizky Pratama, terkait dugaan korupsi dalam program Bantuan Sosial Perumahan Swadaya (BSPS) 2024 semakin memperkuat indikasi adanya penyalahgunaan dana. Salah satu dugaan terkini menyebutkan bahwa uang ratusan juta rupiah hasil pemotongan dana program tersebut mengalir ke pejabat di lingkungan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan (Disperkimhub) Sumenep senilai Rp 425 juta.
Kepala Disperkimhub Kabupaten Sumenep, Yayak Nurwahyudi, tidak memberikan respons atas isu ini. Meskipun telah dilakukan konfirmasi melalui pesan WhatsApp, hanya dibaca tanpa jawaban.
Anggota Komisi III DPRD Sumenep, Akhmadi Yasid, menilai pengakuan Rizky Pratama menjadi bukti bahwa dugaan keterlibatan banyak pihak dalam kasus ini sangat nyata. Ia menegaskan bahwa jika benar, ini menjadi pintu masuk bagi aparat penegak hukum untuk membongkar struktur keterlibatan dalam kasus ini.
Ia juga mendesak tim penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Timur agar segera memeriksa oknum-oknum yang disebut dalam laporan tersebut, terutama para pejabat di lingkungan Disperkimhub. Menurutnya, jika terbukti menerima dana, maka harus segera ditangkap dan diadili.
Komisi III DPRD Sumenep sebelumnya sudah curiga terhadap indikasi keterlibatan pihak-pihak di Dinas Perkimhub. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kadisperkimhub dan para Kabid, beberapa pihak sempat membantah keterlibatan dan menyatakan siap bertanggung jawab secara hukum bila terbukti bersalah. Namun, fakta-fakta dan pengakuan di lapangan menunjukkan hal yang berbeda.
Edukasi Kebencanaan untuk Siswa Baru di Pamekasan
Forum Relawan Penanggulangan Bencana Pamekasan (FRPB) bekerja sama dengan 11 sekolah di Kabupaten Pamekasan dan Sampang untuk memberikan edukasi tentang kebencanaan kepada siswa baru. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka implementasi surat edaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah No. 10 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah tahun ajaran 2025-2026.
Beberapa sekolah yang terlibat antara lain Islamic Boarding School Padepokan Kyai Mudrikah, MAN 2 Pamekasan, SMA Al Falah Sumbergayam Kadur Putra dan Putri, SMPN 2 Pamekasan, MTS dan MA An Nasyiin Grujugan, SDI Al Munawarah, SMKN 1 Omben Sampang, SMPN 1 Camplong, TKIT Al Ibroh Pamekasan, dan SMAN 3 Pamekasan.
Ketua FRPB Pamekasan, Budi Cahyono, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan dengan dukungan fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), personel pendukung, perlengkapan pertolongan pertama, serta unit ambulans. Tujuannya adalah untuk menyukseskan MPLS Ramah di sekolah dan madrasah.
Salah satu fasilitator SPAB, Chandra Kirana, menilai program MPLS Ramah yang bertopik pengenalan aksessibilitas dan keamanan satuan pendidikan sangat penting diberikan kepada siswa baru. Ia menekankan bahwa upaya pemerintah untuk memasukkan materi kebencanaan dalam MPLS merupakan langkah penting yang harus dilakukan setiap satuan pendidikan.
Ia menegaskan bahwa bencana tidak pernah menunggu jadwal, sehingga membangun kesiapsiagaan bagi warga sekolah menjadi prioritas utama.