
Peran Sektor Otomotif dalam Perekonomian Nasional
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa sektor otomotif memainkan peran penting dalam perekonomian nasional. Meskipun menghadapi tantangan, ia tetap optimis bahwa sektor ini akan segera bangkit kembali.
Dalam sambutannya pada acara pembukaan pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS 2025), ia menekankan pentingnya kepercayaan para pemain industri otomotif terhadap pasar dalam negeri. Menurutnya, meski saat ini sedang mengalami kesulitan, situasi ini tidak akan berlangsung lama. Masyarakat Indonesia akan kembali membeli kendaraan dan alat transportasi lainnya.
Sektor otomotif menjadi salah satu yang harus dijaga karena memiliki dampak besar terhadap ekonomi. Dalam hal backward linkage, industri ini melibatkan banyak subsektor seperti karet, baja, nikel, dan elektronik. Sementara forward linkage mendukung sektor seperti perdagangan, logistik, transportasi, keuangan, dan asuransi. Hal ini menjadikan sektor otomotif sebagai bagian tak terpisahkan dari perekonomian.
Angka backward linkage sebesar 9,75 dan forward linkage sebesar 0,835 menunjukkan bahwa industri otomotif Indonesia memiliki efek multiplier yang kuat terhadap perekonomian nasional. Namun, secara keseluruhan, volume kendaraan di kawasan ASEAN mengalami kontraksi sebesar 5,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama disebabkan oleh perlambatan penjualan di Indonesia dan Thailand. Rata-rata penurunan di Indonesia mencapai 12,8 persen, sementara Thailand mengalami penurunan lebih dalam yaitu 24,7 persen.
Meskipun rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih rendah (99 per 1.000 orang), Indonesia tetap menjadi pasar terbesar untuk alat transportasi di kawasan ASEAN. Rasio ini jauh di bawah Malaysia (490), Thailand (275), dan Singapura (211).
GIIAS 2025: Momentum Pengembangan Industri Otomotif
Pameran GIIAS 2025 digelar dari tanggal 24 Juli hingga 3 Agustus. Hari pertama, 23 Juli, khusus untuk media day. Acara tahunan ini menjadi panggung strategis bagi peluncuran model baru, pengenalan merek, serta upaya menggairahkan pasar otomotif nasional.
Tahun ini, GIIAS 2025 diikuti oleh 43 brand otomotif, termasuk 39 merek kendaraan penumpang dan 4 merek kendaraan niaga. Belum termasuk partisipasi merek karoseri dan roda dua yang juga turut serta, dengan total 63 merek. Untuk mengakomodasi semua peserta, area pameran diperluas.
Harga tiket pameran GIIAS 2025 dijual secara online dengan harga Rp 50 ribu untuk hari kerja, Rp 100 ribu untuk akhir pekan, dan Rp 250 ribu untuk tiket VIP. Pengunjung juga dapat membeli tiket on the spot dengan tambahan biaya Rp 25 ribu.
Pameran ini tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga memberikan wadah bagi industri otomotif untuk menunjukkan inovasi dan potensi pasar yang besar. Dengan jumlah peserta yang banyak dan berbagai aktivitas menarik, GIIAS 2025 diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri otomotif di kawasan ASEAN.