
– Di tengah tekanan ekonomi yang makin terasa, tren beli mobil di Indonesia ikut bergeser. Konsumen kini makin realistis, dan mobil dengan harga di bawah Rp 200 juta pun jadi incaran utama.
Daihatsu jadi salah satu pabrikan yang kecipratan berkah dari perubahan selera ini.
Hal ini diungkap langsung oleh Tri Mulyono, Marketing & Customer Relations Division Head Daihatsu Sales Operation, saat acara Daihatsu Kumpul Sahabat di Palembang pekan lalu.
Ia mengungkapkan bahwa penjualan mobil Daihatsu selama Januari–Mei 2025 mencapai 56.715 unit. Tapi yang jadi tulang punggung? Bukan model mahal, tapi mobil-mobil terjangkau macam Sigra dan Gran Max.
“Untuk Sigra berkontribusi sebesar 18.287 (32 persen). Sementara Gran Max Pick Up sebesar 13.228 unit (23,3 persen),” jelas Tri.
Jika Gran Max Pick-Up digabung dengan versi Blind Van-nya, total penjualan naik jadi 18.483 unit, yang artinya sekitar 32,5 persen dari total penjualan Daihatsu selama periode tersebut.
Kedua model ini punya satu benang merah: harga bersahabat di kantong. Sigra, misalnya, dibanderol mulai Rp 141,7 juta hingga Rp 187,1 juta. Sementara Gran Max PU ditawarkan dari Rp 163,55 juta hingga Rp 176,65 juta.
Versi Blind Van-nya juga masih di kisaran harga yang mirip.
Menurut Tri, kondisi ekonomi yang lesu bikin konsumen makin selektif. “Seiring perubahan generasi keluarga muda, sebagian konsumen mulai mencari kendaraan dengan harga yang lebih terjangkau,” ujarnya.
Fenomena ini menunjukkan bahwa bukan performa tinggi atau fitur canggih yang sekarang jadi daya tarik utama, tapi harga yang masuk akal. Mobil bukan lagi sekadar simbol status, tapi soal fungsi dan efisiensi di tengah tekanan ekonomi.
Dengan kata lain, era ‘beli mobil karena gengsi’ mulai surut, digantikan oleh tren baru: beli mobil karena realistis.