
JAKARTA,
– Pemilik mobil perlu mewaspadai kondisi komponen AC saat jarak tempuh kendaraan sudah mencapai 100.000 kilometer.
Pasalnya, di angka ini biasanya komponen-komponen AC mulai mengalami kerusakan yang jika dibiarkan bisa mengganggu kenyamanan berkendara.
Menurut Zaeni, teknisi AC mobil dari bengkel Oshie Jaya di Jakarta Barat, komponen AC memang memiliki batas usia pakai, terutama pada mobil-mobil baru yang materialnya dinilai lebih tipis dibanding mobil lama.
“Kalau sudah lewat 100 ribu kilometer itu biasanya komponen AC mulai rontok satu-satu. Ada yang evaporatornya bocor, kompresornya lemah, sampai selang-selang freonnya aus,” kata Zaeni kepada
, Jumat (12/7/2025).
Zaeni menjelaskan, komponen seperti evaporator, kompresor, dan selang-selang menjadi bagian yang paling sering bermasalah saat AC mobil memasuki usia pakai panjang.
Ia menyebut mobil-mobil keluaran terbaru cenderung lebih cepat mengalami kerusakan karena kualitas materialnya kini lebih ringan dan tipis.
“Sekarang mobil-mobil baru itu bahannya lebih tipis. Kalau di tempat dingin mungkin masih awet, tapi di sini kan panas dan lembap, jadi cepat rusak,” ujarnya.
Untuk mencegah kerusakan lebih parah, pemilik mobil disarankan rutin mengecek kondisi AC setiap 25.000 kilometer.
Servis ringan seperti membersihkan filter kabin, vakum freon, dan pengecekan tekanan bisa membantu memperpanjang usia komponen.
“Kalau di bengkel resmi biasanya di 40.000 km sudah dianjurkan ganti semua komponen AC kalau memang sudah mulai bermasalah,” tambah Zaeni.
Jika kerusakan sudah parah, biaya perbaikan AC bisa membengkak, terutama jika harus mengganti kompresor yang harganya bisa mencapai Rp 4 jutaan.
Sementara untuk servis ringan, rata-rata biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 750 ribu hingga Rp 850 ribu, tergantung jenis mobilnya.
Zaeni juga mengingatkan, perilaku pemilik mobil di Indonesia yang cenderung malas servis menjadi salah satu faktor AC cepat rusak. Padahal perawatan rutin bisa mencegah biaya besar di kemudian hari.