
Bupati Aceh Timur Mengalihkan Anggaran Mobil Dinas untuk Pembangunan Jembatan
Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, menunjukkan tindakan luar biasa dengan memutuskan untuk mengalihkan anggaran sebesar Rp 850 juta yang seharusnya digunakan untuk pembelian mobil dinas pribadi menjadi dana pembangunan jembatan di Desa Alue Mirah, Kecamatan Pante Bidari. Tindakan ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat dan berbagai kalangan karena menunjukkan komitmen bupati dalam memprioritaskan kebutuhan warga.
Jembatan yang terletak di wilayah tersebut merupakan penghubung utama antar kecamatan. Namun, jembatan ini rusak parah pada tahun 2023 dan saat ini hanya dibangun sementara menggunakan batang kelapa. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi warga, terutama para petani yang harus melewati jalur ini setiap hari untuk membawa hasil pertanian seperti sawit, kakao, karet, dan palawija.
“Tahun ini saya akan membangun jembatan tersebut. Saya mencoret anggaran mobil dinas pribadi sebesar Rp 850 juta dan dialihkan untuk pembangunan jembatan,” ujar Bupati Al-Farlaky saat meninjau lokasi proyek, seperti dilaporkan oleh media lokal.
Ia juga menyatakan bahwa jika dana yang tersedia tidak cukup, pembangunan akan dilanjutkan pada tahun anggaran berikutnya. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan akses transportasi dan mempercepat distribusi hasil pertanian serta kebutuhan masyarakat.
Peran Penting Jembatan Alue Mirah
Jembatan Alue Mirah memiliki peran penting sebagai penghubung antara Kecamatan Pante Bidari dan Indra Makmur, terutama di jalur pedalaman. Warga yang ingin mencapai Gampong Alue Mirah harus menempuh perjalanan sejauh 11 kilometer dari jalan lintas nasional Medan–Banda Aceh atau dari Lhok Nibong.
Kondisi jembatan darurat yang terbuat dari batang kelapa sangat rentan dan pernah menyebabkan insiden kecelakaan. Warga sering kali terancam keselamatan mereka akibat kondisi jembatan yang tidak layak. Oleh karena itu, pembangunan jembatan permanen menjadi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Potensi Daerah yang Harus Dimaksimalkan
Bupati Al-Farlaky menekankan bahwa daerah Pante Bidari memiliki potensi alam yang besar, termasuk perkebunan sawit, kakao, karet, dan tanaman pangan. Namun, akses jalan dan jembatan yang baik menjadi kunci untuk memastikan potensi ini benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Ia menilai bahwa infrastruktur yang memadai adalah fondasi untuk pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya jembatan yang layak, mobilitas warga akan lebih lancar, sehingga memudahkan akses ke pasar dan fasilitas umum lainnya.
Inisiatif Bupati yang Menjadi Contoh
Keputusan Bupati Aceh Timur untuk mengalihkan anggaran mobil dinas ke pembangunan jembatan menunjukkan kepemimpinan yang peduli terhadap kepentingan rakyat. Ini bukanlah tindakan yang biasa dilakukan oleh pejabat publik, namun inisiatif ini menunjukkan bahwa ia lebih memilih fokus pada kebutuhan masyarakat daripada kebutuhan pribadi.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak contoh kepala daerah yang memilih menghemat anggaran untuk kepentingan publik. Misalnya, Bupati Lebak yang menggunakan mobil dinas bekas Toyota Land Cruiser Prado, atau pemkab yang menyediakan dana besar untuk membeli kendaraan dinas bagi bupati dan wakil bupati. Namun, tindakan Bupati Al-Farlaky ini menunjukkan bahwa ada pilihan lain yang lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Inisiatif seperti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pejabat lain untuk lebih memprioritaskan kebutuhan masyarakat dalam penggunaan anggaran daerah. Dengan begitu, pemerintahan yang transparan dan berkelanjutan bisa terwujud.