
JAKARTA,
– Pasar mobil listrik bekas di Indonesia mulai menunjukkan geliat yang menarik.
Meski masih terbilang baru, segmen ini mulai diminati oleh konsumen, terutama mereka yang sudah terbiasa memiliki lebih dari satu kendaraan di rumah.
Namun, harga mobil listrik bekas ternyata tidak selalu stabil seperti mobil konvensional atau hybrid.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Agus, Pemilik Focus Motor Group di Bursa Otomotif Mangga 2 Square.
“Mobil listrik bekas itu peminatnya sendiri bagaimana, jawabannya adalah masih hype tapi memang harga bekasnya itu tidak se-hype atau tidak sebertahan mobil biasa, hybrid atau mobil konvensional,” ucap Agus kepada
, Senin (14/7/2025).
Artinya, meskipun tren mobil listrik sedang naik daun, tidak semua model mampu mempertahankan harga jual bekas yang tinggi.
Beberapa justru mengalami penurunan nilai yang lebih cepat dibandingkan mobil berbahan bakar bensin atau hybrid.
Namun, ada beberapa model mobil listrik yang justru jadi buruan dan tetap bertahan di harga tinggi.
Antara lain, adalah Chery J6, BYD Sea Lion, dan Denza.
Menurut Agus, ketiga model ini termasuk dalam kategori yang “sedang naik daun”.
“Ada beberapa tipe yang favorit seperti misalnya Chery J6, BYD Sea Lion, Denza (D9) untuk saat ini. Harganya tidak jatuh bahkan lebih bagus daripada harga mobil konvensional dan hybrid sebab lagi hype, permintaannya pun agak tinggi,” kata dia.
Menariknya, permintaan yang tinggi terhadap model-model tersebut bahkan menyebabkan inden yang cukup panjang.
Meskipun unit barunya belum tersedia dalam waktu dekat, konsumen tetap memburu versi bekasnya sebagai alternatif cepat.
“J6, Sea Lion bahkan itu masih inden. Denza, juga kan masih panjang indenannya Denza,” kata Agus.
Lebih jauh, Agus menyebut bahwa konsumen mobil listrik bekas umumnya bukan pengguna pemula.
Mobil listrik ini lebih sering dijadikan sebagai mobil kedua atau ketiga, bukan kendaraan utama.
“Konsumen mobilnya itu biasanya mobilnya bukan mobil-mobil yang utama. Itu adalah mobil-mobil kedua atau mobil ketiga. Intinya yang beli adalah orang-orang berduit, orang-orang yang sudah punya kelebihan mobil di rumah,” kata Agus.