
Langkah Baru MIIT untuk Mengatasi Praktik Penjualan Mobil Bekas Nol Kilometer
Pemerintah Tiongkok melalui Kementerian Industri dan Teknologi Informasi (MIIT) mengumumkan rencana pelarangan penjualan kembali mobil yang baru didaftarkan dalam waktu enam bulan. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap maraknya praktik penjualan mobil bekas dengan status nol kilometer, yang kini menjadi isu besar di pasar otomotif terbesar dunia.
Geliat Mobil Nol Kilometer dan Permainan Data Penjualan
Praktik pendaftaran mobil baru tanpa pembeli nyata demi memenuhi target penjualan setiap bulan telah menjadi perhatian utama. Mobil-mobil ini kemudian dijual sebagai mobil bekas berstatus nol kilometer, sehingga membuat angka penjualan resmi pabrikan menjadi tidak valid. Hal ini terjadi karena tekanan perusahaan otomotif untuk mempertahankan performa penjualan di tengah pasar yang penuh persaingan.
Seorang analis industri menyebutkan bahwa fenomena ini merupakan gejala pasar yang terlalu panas dengan kompetisi yang luar biasa. Untuk menghindari manipulasi data penjualan oleh produsen atau dealer, China Automobile Dealers Association sedang merancang sistem kode ekspor kendaraan bekas.
Tanggapan Publik dan Pemerintah Setelah Kritik Terbuka
CEO Great Wall Motor, Wei Jianjun, secara terbuka mengecam praktik penjualan mobil nol kilometer karena merugikan konsumen dan merusak tatanan pasar otomotif nasional. Ia menyatakan bahwa fenomena ini muncul akibat perang harga bertahun-tahun di industri mobil Tiongkok.
Kecaman tersebut kemudian diikuti oleh editorial surat kabar milik Partai Komunis, People’s Daily, yang mendesak penindakan tegas untuk mengakhiri praktik ini. Seorang pakar industri lainnya menyoroti risiko jangka panjang bagi konsumen, terutama terkait garansi serta nilai jual kembali.
Implikasi Ekonomi dan Langkah Tegas Industri
MIIT memastikan bahwa pelarangan penjualan dalam enam bulan setelah registrasi akan menjadi kebijakan nasional. Tujuannya adalah untuk menurunkan angka manipulasi penjualan dan memperkuat perlindungan konsumen. Editorial Asosiasi Produsen Mobil China menyatakan bahwa larangan ini merupakan respons atas kompetisi irasional dan praktik tidak sehat yang menekan sektor otomotif nasional.
Selain itu, produsen besar seperti BYD dan Chery menyatakan akan memberikan sanksi bagi dealer yang melanggar aturan dengan cara melisensikan kendaraan sebelum terjual pada pelanggan sesungguhnya. Praktik manipulasi penjualan ini juga dicurigai sebagai biang kerok melemahnya kepercayaan publik dan kinerja keuangan banyak perusahaan mobil lokal dalam dua tahun terakhir.
Pengamat pasar menilai langkah pemerintah ini bisa berdampak besar dalam mengatur ulang tata niaga dan menormalkan kembali pemulihan pasar mobil bekas di Tiongkok dalam beberapa bulan ke depan. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan pasar otomotif dapat lebih sehat dan transparan, serta menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk-produk yang tersedia.