
Aksi Blokade Flyover Pasupati Akibat Persoalan Study Tour
Puluhan bus pariwisata sempat memblokade jalan layang Flyover Pasupati di Kota Bandung, Jawa Barat. Kejadian ini berdampak pada kemacetan yang mencapai tiga kilometer dari arah Gasibu hingga Pasteur dan sebaliknya. Aksi tersebut terjadi setelah para pelaku usaha pariwisata, sopir bus, serta pengusaha UMKM melakukan demonstrasi besar-besaran di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro.
Demonstrasi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap larangan kegiatan study tour oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Aksi blokade mulai berlangsung sekitar pukul 15.15 WIB ketika bus-bus mulai memadati Flyover Pasupati. Massa yang baru selesai berdemo perlahan mengarahkan kendaraan mereka menuju jalan layang tersebut hingga membentuk barisan panjang dan menutup akses jalan.
Suasana semakin riuh dengan bunyi klakson telolet yang bersahutan. Akibatnya, kendaraan roda dua dan empat tidak bisa bergerak sama sekali. Jalan benar-benar lumpuh, dan kemacetan total tak terhindarkan. Kendaraan hanya mampu merayap dengan kecepatan sekitar 10 kilometer per jam.
Aksi ini mendapat protes dari warga sekitar. Alya (24), salah satu pengguna jalan, menyampaikan bahwa demo boleh dilakukan, tetapi tidak sampai membuat kemacetan yang parah. “Kata teman saya juga sekarang di Pasteur macet banget,” ujarnya. Zaki Ahmad (35), seorang pengemudi ojek online, juga mengeluhkan kemacetan yang membuat waktu tempuhnya bertambah lama.
Dalam aksi di Gedung Sate, Koordinator Solidaritas Pekerja Pariwisata Jawa Barat (P3JB), Herdi Sudardja, menyebutkan bahwa larangan study tour sangat memukul pengusaha wisata. Massa menuntut Gubernur Jawa Barat untuk segera mencabut poin ketiga dari Surat Edaran (SE) Gubernur Jabar Nomor 45/PK.03.03/KESRA yang mengatur larangan study tour ke luar daerah.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa sekitar pukul 18:45 WIB kemarin, arus lalu lintas di sekitar Flyover Pasupati sudah kembali normal dan lancar. Kendaraan pribadi, baik roda dua maupun empat, melaju dengan kecepatan normal sekitar 50-60 KM per jam. Tidak terlihat lagi bus pariwisata yang sebelumnya memblokade jalan layang tersebut.
Menurut informasi dari warga setempat, aksi blokade tersebut diperkirakan telah berakhir sekitar pukul 17.30 WIB. Ekor dari barisan bus yang terlihat di Jalan Layang Pasupati kini sudah tidak ada lagi. Seorang pengendara motor, Annisa Nur Hikmah (26), mengungkapkan bahwa kondisi Jalan Layang Pasupati dan sekitarnya saat ini sudah lancar. Ia sempat menepi di warung pinggir jalan saat aksi blokade berlangsung.
“Tadi sempat ke pinggir dulu, soalnya lumayan macet. Di awal jalan layang aja udah macet, terus lihat di media sosial juga tadi lihat di Pasteur macet banget,” ujarnya saat berbincang di lokasi. Pengendara lainnya, Agung (34), menyebut aksi blokade Jalan Layang Pasupati yang dilakukan oleh pekerja pariwisata sempat viral di media sosial. Hal tersebut membuatnya memilih untuk memundurkan waktu pulang kerja dari biasanya sekitar pukul 17.00 WIB, karena tidak ingin terjebak macet mengingat jarak rumahnya yang cukup jauh di Cimahi. “Tadi lihat di Instagram, jadi mending pulang habis maghrib jadinya. Kalau maksain pasti capek di jalan,” tuturnya.