
Isuzu Optimis Tumbuh Meski Pasar Otomotif Nasional Lesu
BANTEN – PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yakin bahwa industri otomotif akan terus berkembang meskipun situasi perekonomian nasional dan pasar masih menunjukkan penurunan. Rian Erlangga, Head of Business Strategy Division PT IAMI, menyampaikan bahwa Isuzu tetap optimis bisa memberikan kontribusi positif bagi industri otomotif nasional, salah satunya melalui ekspor model Traga ke berbagai negara.
“Pasar otomotif mengalami penurunan, sehingga pangsa pasar terganggu. Di kuartal pertama kondisinya cukup berat, tapi dalam dua bulan terakhir sudah ada tren positif untuk penjualan Isuzu,” ujarnya pada Rabu (23/7/2025).
Isuzu memiliki harapan besar bahwa pangsa pasar perusahaan dapat mencapai 30% pada akhir tahun ini, yang setara dengan angka tahun lalu. Namun, data Gaikindo menunjukkan bahwa penjualan ritel otomotif nasional sepanjang semester I/2025 hanya mencapai 390.467 unit, turun 9,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 432.453 unit.
Menurut Gaikindo, penyebab utama penurunan penjualan mobil adalah daya beli masyarakat yang semakin melemah dan pertumbuhan ekonomi yang belum membaik. Hal ini juga terlihat dari kinerja sektor manufaktur melalui indeks Manajer Pembelian Manufaktur (Purchasing Managers’ Index/PMI), yang mengalami penurunan.
PMI Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global turun menjadi 46,9 pada Juni 2025 dari 47,4 pada bulan sebelumnya. Angka ini menunjukkan bahwa aktivitas sektor manufaktur Indonesia masih mengalami kontraksi.
Andalkan Transportasi Logistik
Optimisme Isuzu terlihat dari respons positif pelaku bisnis transportasi logistik, pergudangan, dan distribusi ritel terhadap kendaraan Isuzu. Berdasarkan data Supply Chain Indonesia (SCI), subsektor transportasi dan pergudangan nasional diperkirakan tumbuh sebesar 12,53% pada 2025, meningkat dibandingkan pertumbuhan tahun 2024 yang sebesar 9,52%.
“Isuzu unggul dalam penggunaan di jalan raya. Itu sebabnya kendaraan Isuzu dipilih dalam distribusi ritel,” ujar Rian.
Produk andalan Isuzu, Traga, masih menjadi tulang punggung penjualan. Saat ini, pangsa pasar Traga mencapai 45,3%. Di beberapa daerah, seperti Jawa Timur, pangsa pasar Traga sudah mencapai 70% dan menjadi tren utama.
“Kami masih melihat peluang di pasar ekspor dengan menjajaki negara-negara baru untuk Traga. Terlebih, TKDN Traga mencapai 48,15 persen. Kami mengekspor produk dengan TKDN tinggi, ini tentu membantu perkembangan industri otomotif nasional,” katanya.
Ekspor Traga ke Berbagai Negara
Berdasarkan catatan, Isuzu mulai mengekspor Traga ke Filipina pada Desember 2019 sebanyak 6.000 unit. Pada tahun lalu, Isuzu berhasil mengekspor 8.070 unit Traga ke 16 negara, termasuk Filipina, Panama, Guatemala, El Salvador, Laos, Myanmar, Nikaragua, Jamaika, dan Paraguay.
Rian menjelaskan bahwa khusus di GIIAS 2025, pihaknya menghadirkan Isuzu Traga 50th Special Edition. Traga edisi spesial ini hanya tersedia sebanyak 50 unit sebagai peringatan istimewa 50 tahun Isuzu di Indonesia. Traga edisi khusus ini memiliki spesifikasi khusus, seperti adanya teknologi digital canggih Isuzu Link.