
Peran dan Kerusakan Evaporator pada Sistem AC Mobil
Evaporator merupakan komponen penting dalam sistem pendingin AC mobil. Fungsinya adalah melepaskan udara dingin yang berembus di dalam kabin kendaraan. Dengan perannya yang krusial, kerusakan pada evaporator dapat memengaruhi kenyamanan pengemudi dan penumpang.
Menurut Yudi, seorang mekanik bengkel spesialis AC Mobil Cawas, Klaten, evaporator terbuat dari bahan aluminium. Oleh karena itu, secara teknis, jika mengalami kebocoran, masih bisa diperbaiki dengan metode las khusus. Namun, situasi ini berbeda untuk mobil modern yang menggunakan model evaporator multi flow. Desain ini membuat celah antar pipa sangat rapat, sehingga proses pengelasan menjadi lebih sulit dan kualitas tambalan tidak sepenuhnya optimal.
“Model evaporator pada mobil jadul lebih renggang dan tebal, sehingga masih memungkinkan untuk ditambal dengan hasil yang baik,” ujar Yudi. Ia menambahkan bahwa selain evaporator, kondensor juga memiliki kesulitan dalam proses penambalan. Hal ini disebabkan oleh bahan yang lebih tipis dan desain yang tidak cocok untuk diperbaiki.
Penggantian sebagai Solusi Terbaik
Menurut Yudi, evaporaor dan kondensor pada mobil modern umumnya dirancang untuk sekali pakai. Artinya, ketika mengalami kebocoran, solusi terbaik adalah mengganti komponen tersebut dengan yang baru. Pilihan evaporator di pasaran cukup beragam, mulai dari suku cadang asli (genuine part) hingga merek aftermarket seperti Denso atau Sanden.
Dewa, pemilik bengkel spesialis AC Mobil Jogja, menyampaikan pandangan serupa. Menurutnya, penambalan evaporator yang bocor tidak direkomendasikan karena hasilnya tidak menjamin keawetan. “Banyak penyebab kebocoran, seperti usia pemakaian atau korosi. Jika hanya ditambal di satu titik, ada kemungkinan titik lain akan bocor lagi,” ujarnya.
Kebocoran pada evaporator biasanya disebabkan oleh faktor usia atau korosi. Masalah ini bersifat laten, artinya bisa muncul kembali jika perbaikan tidak dilakukan secara tuntas. Dewa menyarankan agar konsumen lebih memilih penggantian daripada penambalan. Dengan penggantian, kualitas dan keandalan sistem AC dapat terjaga lebih lama.
Pentingnya Perawatan Rutin
Setelah melakukan penggantian, konsumen diharapkan menjaga kebersihan kabin dan melakukan perawatan rutin pada sistem AC. Penyebab utama korosi pada evaporator adalah kotoran yang menumpuk. Kotoran ini bisa berasal dari jarangnya pembersihan atau kebiasaan pengguna yang membiarkan kabin kotor.
“Evaporator bekerja dalam kondisi basah, sehingga kotoran yang menempel dapat memicu korosi,” ujar Dewa. Untuk menghindari hal ini, pengguna harus rajin membersihkan kabin dan menjaga kebersihan sistem AC.
Kesimpulan
Jadi, jika evaporator AC mobil sudah bocor, sebaiknya diganti dengan yang baru. Proses penggantian ini lebih efektif dan memberikan hasil yang lebih awet dibandingkan penambalan. Selain itu, konsumen juga perlu memperhatikan perawatan rutin agar komponen AC tetap dalam kondisi baik dan tahan lama. Dengan langkah-langkah ini, pengguna dapat menikmati kenyamanan AC mobil tanpa khawatir terhadap masalah kebocoran atau korosi.