
Desain Klasik yang Tetap Menarik
Vespa LX 125 adalah salah satu skuter yang memiliki desain khas dan timeless. Meskipun telah beredar cukup lama, model ini masih menjadi pilihan banyak orang karena tampilannya yang elegan dan mewah. Bentuk bodi membulat serta siluet retro membuatnya terlihat menawan di segala situasi. Bagi penggemar gaya klasik, Vespa LX 125 bisa menjadi representasi dari karakter yang anggun dan berkelas.
Efisiensi Bahan Bakar yang Baik
Salah satu keunggulan utama dari Vespa LX 125 adalah konsumsi bahan bakar yang relatif irit. Motor ini dilengkapi dengan teknologi i-get (Italian Green Experience Technology) yang menggunakan sistem injeksi elektronik. Dengan efisiensi seperti ini, Vespa LX 125 mampu mencapai jarak sekitar 32–35 km per liter bensin. Hal ini membuatnya cocok digunakan sebagai kendaraan harian tanpa khawatir menghabiskan banyak uang untuk bahan bakar.
Mesin yang Halus dan Stabil
Mesin Vespa LX 125 berkapasitas 124,5 cc dengan konfigurasi 3-katup. Mesin ini dirancang agar bekerja dengan suara yang lembut dan minim getaran. Saat dikendarai, performanya terasa stabil dan nyaman, terutama dalam perjalanan jauh atau pada kecepatan tinggi. Ini sangat membantu bagi pengendara yang sering melakukan perjalanan jarak jauh.
Fitur Modern yang Memadai
Meski memiliki desain klasik, Vespa LX 125 tetap dilengkapi fitur modern yang memudahkan penggunaan harian. Beberapa fitur yang tersedia antara lain sistem transmisi CVT otomatis, immobilizer untuk keamanan, lampu LED yang terang, serta port USB untuk pengisian daya gadget. Semua fitur ini memberikan kenyamanan dan kepraktisan saat berkendara.
Suspensi yang Nyaman
Suspensi Vespa LX 125 dirancang untuk meredam getaran jalanan yang tidak rata. Dengan suspensi yang empuk, motor ini memberikan kenyamanan ekstra, terutama ketika melintasi jalan berlubang atau bergelombang. Cocok digunakan di kota-kota besar yang kondisi jalannya beragam.
Jok yang Lebar dan Ergonomis
Desain jok Vespa LX 125 terasa nyaman dan lega. Tinggi jok sekitar 785 mm cocok untuk postur rata-rata orang Indonesia. Posisi duduk yang pas menjaga kenyamanan pengendara bahkan saat berkendara dalam waktu lama. Jok ini juga memberi ruang yang cukup untuk pembonceng.
Handling yang Stabil
Bobot Vespa LX 125 sekitar 115 kg memberikan stabilitas yang baik saat dikendarai. Motor ini terasa mantap saat melaju kencang maupun saat menikung. Bobotnya juga membantu menjaga keseimbangan ketika melewati jalanan tidak rata.
Tenaga yang Tidak Terlalu Responsif
Meskipun memiliki mesin 124,5 cc, tenaga maksimal Vespa LX 125 hanya mencapai 10,19 hp. Performa ini tergolong standar untuk ukuran skuter matic 125 cc. Saat digunakan di jalan menanjak atau membawa penumpang, tenaga terasa agak berat. Akselerasi awal juga cenderung kalem, kurang cocok untuk pengendara yang menyukai kecepatan tinggi.
Fitur yang Masih Sederhana
Sebagai model entry level dari Vespa, LX 125 tidak dilengkapi fitur modern seperti panel instrumen full digital atau sistem keyless. Tampilan dasbor masih analog dan pengoperasian kunci masih konvensional. Bagi pengguna yang terbiasa dengan fitur-fitur canggih, hal ini mungkin terasa kurang memadai.
Perawatan CVT yang Harus Rutin
Bagian CVT Vespa LX 125 mudah kotor karena desain cover bawahnya yang berlubang. Jika tidak rutin dibersihkan, bisa menyebabkan getaran saat tarikan awal atau performa yang terasa berat. Oleh karena itu, perawatan berkala sangat penting agar motor tetap optimal.
Harga yang Relatif Mahal
Dengan harga sekitar Rp45 jutaan, Vespa LX 125 tergolong mahal untuk motor 125 cc. Bandrol ini bisa menjadi pertimbangan bagi calon pembeli, terutama jika dibandingkan dengan skuter matik Jepang di kelas yang sama yang lebih lengkap fiturnya.
Rem Belakang yang Masih Tromol
Sistem pengereman belakang Vespa LX 125 masih menggunakan rem tromol, bukan cakram. Hal ini membuat daya cengkeramnya kurang optimal, terutama saat melakukan pengereman mendadak. Pengendara harus lebih waspada, terutama saat berkendara di jalan licin.
Kapasitas Bagasi yang Terbatas
Bagasi di bawah jok Vespa LX 125 hanya cukup untuk menyimpan helm half-face atau barang kecil. Jika sering membawa perlengkapan tambahan seperti jas hujan atau tas besar, ruang bagasi akan terasa sempit. Solusi sementara bisa dengan menambah rak belakang.