
Sejarah Mengapa Mobil di Indonesia Menggunakan Setir Kanan
Di sebagian besar negara di dunia, mobil umumnya menggunakan setir kiri. Namun, di Indonesia, kebalikannya terjadi. Hampir semua kendaraan bermotor di Indonesia memiliki setir yang berada di sisi kanan. Fenomena ini mungkin sudah menjadi hal biasa bagi pengendara, namun pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa demikian?
Sejarah panjang dan beberapa faktor penting telah membentuk kebiasaan unik ini. Berikut penjelasan lengkapnya.
Pengaruh Kolonial Belanda (1600-an hingga 1942)
Awal dari kebiasaan setir kanan di Indonesia dapat ditelusuri kembali pada masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, Hindia Belanda (nama Indonesia pada masa itu) menerapkan aturan lalu lintas yang sama dengan Belanda, yaitu berkendara di sebelah kiri jalan. Hal ini dilakukan karena kebiasaan masyarakat Eropa pada masa itu, termasuk Inggris, menggunakan sistem setir kanan.
Alasan utama di balik penggunaan setir kanan adalah agar tangan kanan pengemudi lebih mudah digunakan untuk memegang pedang, yang merupakan tradisi warisan dari era kereta kuda dan berkuda. Ketika kendaraan bermotor mulai masuk ke wilayah Hindia Belanda pada awal abad ke-20, aturan ini tetap dipertahankan.
Perubahan di Eropa dan Pengaruh Jepang (1940-an hingga 1945)
Setelah Perang Dunia II, banyak negara Eropa, termasuk Belanda, mulai beralih dari sistem setir kanan ke setir kiri. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan diri dengan standar internasional yang semakin umum. Namun, perubahan ini tidak berlaku di Indonesia.
Pada saat itu, Belanda tidak lagi memiliki kontrol penuh atas Indonesia karena Jepang mengambil alih wilayah tersebut pada tahun 1942. Selama pendudukan Jepang, mereka juga menerapkan sistem berkendara di sebelah kiri dengan setir di sebelah kanan, seperti yang masih berlaku di Jepang hingga kini. Meski begitu, pengaruh Jepang tidak cukup signifikan karena durasi pendudukannya hanya selama beberapa tahun.
Pasca Kemerdekaan (1945 – Sekarang)
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pemerintah tetap mempertahankan aturan lalu lintas yang ada. Meskipun banyak negara di Eropa dan Amerika mulai beralih ke setir kiri, Indonesia memilih untuk tetap menggunakan setir kanan.
Ada beberapa alasan utama di balik keputusan ini:
Efisiensi:
Mengganti sistem setir dan pola lalu lintas nasional akan memerlukan biaya yang sangat besar. Dengan kondisi ekonomi pasca kemerdekaan yang belum stabil, hal ini tidak dianggap sebagai prioritas utama.
Penyesuaian infrastruktur:
Selain kendaraan, jalan raya, marka jalan, dan berbagai infrastruktur lainnya juga harus disesuaikan. Proses ini membutuhkan investasi besar dan waktu yang lama.
Konsistensi dengan negara tetangga:
Banyak negara di sekitar Indonesia, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand, juga menggunakan setir kanan. Hal ini memudahkan perdagangan kendaraan dan perjalanan lintas negara karena standar yang serupa.
Daftar Negara dengan Sistem Setir Kanan
Selain Indonesia, masih banyak negara lain di berbagai belahan dunia yang juga menggunakan setir di sebelah kanan dan berkendara di sebelah kiri jalan. Beberapa di antaranya adalah:
- Jepang
- Australia
- Inggris
- Malaysia
- Singapura
- Thailand
- India
- Hong Kong
- Pakistan
- Bangladesh
- Sri Lanka
- Spanyol
- Selandia Baru
- Irlandia
- Afrika Selatan
- Brunei Darussalam
Dengan adanya kebijakan ini, Indonesia tidak sendirian dalam menjalani sistem transportasi yang berbeda dari sebagian besar dunia. Penyebab utamanya adalah sejarah panjang dan pertimbangan praktis yang terus memengaruhi kebijakan lalu lintas di tanah air.
Jadi, itulah alasan mengapa mobil di Indonesia menggunakan setir kanan. Sejarah yang panjang dan keputusan yang matang telah membentuk kebiasaan unik ini. Semoga informasi ini bisa memperluas wawasanmu tentang lalu lintas dan sejarah transportasi di Indonesia.