
Perkembangan Pesat PT Noerhayat Barkah Sejahtera di Industri Otomotif
PT Noerhayat Barkah Sejahtera (NBS) adalah salah satu perusahaan yang menunjukkan pertumbuhan pesat dalam industri otomotif nasional. Meskipun baru berdiri pada tahun 2020, NBS telah berhasil beralih dari bidang pengolahan limbah ke industri manufaktur komponen otomotif. Hal ini menunjukkan adaptasi yang cepat terhadap tren pasar yang semakin dinamis.
Perusahaan yang berada di kawasan Cikarang, Jawa Barat ini kini memproduksi berbagai komponen otomotif untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Proses produksi yang digunakan meliputi metal stacking dan welding, dua teknologi penting dalam pembuatan komponen mobil.
Salah satu klien utama NBS adalah PT Dharma Polimetal Tbk., sebuah perusahaan produsen komponen otomotif yang masuk dalam tier 1 rantai pasok pabrikan di Grup Astra. Orlando, Direktur Operasional NBS, mengungkapkan bahwa perusahaan tidak langsung masuk ke ekosistem Astra dari awal. Namun, dalam dua hingga tiga tahun terakhir, NBS mendapatkan pembinaan dari YDBA (Yayasan Dharma Bhakti Astra), yang memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan bisnis mereka.
Awalnya, jumlah karyawan NBS hanya sekitar 10–15 orang. Kini, jumlah tersebut meningkat menjadi lebih dari 80 orang, serta omzet perusahaan meningkat tiga kali lipat. Orlando menjelaskan bahwa transformasi bisnis NBS tidak lepas dari dukungan dan pembinaan yang diberikan oleh YDBA.
Tidak hanya itu, Orlando juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan di Osaka, Jepang. Pelatihan ini fokus pada dekarbonisasi pabrik dan manajemen 5R (ringkas, rapi, resik, rajin, rawat). Selain itu, NBS juga diberi fasilitas pertemuan bisnis yang mempertemukan perusahaan dengan jaringan pemasok komponen otomotif di tier 1.
Pengalaman ini dimanfaatkan secara optimal oleh Orlando. Ia terus mengikuti perkembangan industri otomotif, termasuk pergeseran ke mobil listrik. NBS melakukan riset dan pengembangan untuk komponen baru yang relevan dengan mobil listrik.
Langkah ini sangat penting bagi NBS karena beberapa produk mereka sudah mampu menembus pasar ekspor, yaitu ke Thailand dan Vietnam melalui jalur distribusi tier 1 yang menjadi mitra NBS.
Selain itu, NBS sedang merancang pengembangan lain, yaitu penerapan teknologi digital dan kecerdasan buatan. Menurut Orlando, rencana ini akan diterapkan secara bertahap di tahapan produksi. Awalnya, NBS akan mulai dari digitalisasi sistem di kantor dan produksi.
Meski begitu, Orlando mengakui bahwa proses kerja dan produksi di NBS masih membutuhkan tenaga manusia. Ia berharap, keberadaan teknologi digital dapat meningkatkan efisiensi perusahaan. Dengan kombinasi antara inovasi teknologi dan sumber daya manusia, NBS siap menghadapi tantangan dan peluang di industri otomotif nasional.