
Mitos-Mitos Tentang Mobil Listrik yang Sudah Terbantahkan
Meski mobil listrik kini semakin diminati, masih banyak mitos yang beredar di masyarakat. Mitos-mitos ini sering kali membuat calon pengguna ragu untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Namun, sebagian besar dari mitos tersebut telah terbantahkan dengan perkembangan teknologi yang pesat.
Menurut Apriyanto Yuwono, National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR), Hankook Tire Sales Indonesia, edukasi menjadi kunci dalam mengubah persepsi masyarakat tentang mobil listrik dan komponen pendukungnya seperti ban. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat akan merasa lebih percaya diri dalam menggunakan kendaraan ramah lingkungan.
Berikut beberapa mitos yang sering disebutkan dan telah terbantahkan:
1. Mobil Listrik Tidak Bisa Melewati Genangan Air
Banyak orang percaya bahwa mobil listrik tidak bisa melewati genangan air karena adanya baterai yang rentan rusak. Faktanya, mobil listrik dirancang dengan sistem kelistrikan yang terisolasi dan baterai yang tertutup rapat. Selain itu, mobil listrik modern dilengkapi dengan sertifikasi IP (Ingress Protection) yang melindungi komponen dari air dan debu. Sehingga, mobil listrik aman digunakan meskipun melewati genangan air dengan ketinggian tertentu.
2. Mobil Listrik Mudah Terbakar
Mitos lainnya adalah bahwa mobil listrik mudah terbakar karena penggunaan baterai lithium-ion. Meski baterai lithium memang memiliki risiko jika overheating atau konslet, mobil listrik modern dilengkapi dengan berbagai sistem pengaman canggih. Contohnya adalah pengatur suhu otomatis, pelindung benturan, serta pemutus arus jika terjadi gangguan pada baterai.
Data dari National Fire Protection Association (NFPA) menunjukkan bahwa hanya 25 dari setiap 100.000 mobil listrik yang mengalami kebakaran per tahun. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan mobil bensin yang mencapai sekitar 1.500 kebakaran per 100.000 kendaraan. Dengan demikian, risiko kebakaran pada mobil listrik jauh lebih kecil daripada mobil konvensional.
3. Jarak Tempuh Terbatas
Banyak orang masih berpikir bahwa mobil listrik hanya cocok digunakan di dalam kota karena jarak tempuhnya terbatas. Namun, dengan kemajuan teknologi, hal ini sudah tidak relevan lagi. Mobil listrik modern kini dapat menempuh jarak hingga 300 hingga 500 kilometer dalam satu kali pengisian daya. Ini setara dengan perjalanan dari Jakarta ke Semarang melalui jalan tol.
Selain itu, jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang semakin meningkat di kota-kota besar dan rest area jalan tol membuat mobil listrik semakin praktis untuk perjalanan jarak jauh.
Kesimpulan
Meski masih ada beberapa mitos yang beredar, teknologi mobil listrik kini telah berkembang pesat. Kendaraan ramah lingkungan ini kini lebih aman, efisien, dan nyaman digunakan. Dengan peningkatan pemahaman masyarakat, harapan besar terhadap masa depan mobil listrik semakin kuat.
Bocoran Mobil Baru Chery di GIIAS 2025, Ada SUV Hybrid!