
Tren Pengisian Freon AC Mobil di Rumah dan Risikonya
Di tengah semakin tingginya kebutuhan akan perawatan kendaraan, banyak konsumen memilih untuk melakukan pekerjaan perbaikan sendiri. Salah satu yang sering dilakukan adalah pengisian freon AC mobil. Banyak orang lebih memilih mengikuti tutorial dari media sosial atau membeli paket alat pengisi freon secara daring, daripada datang ke bengkel.
Paket pengisian freon AC mobil kini mudah ditemukan di berbagai toko daring. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai dari Rp 115.000-an. Hal ini jauh lebih murah dibandingkan biaya pengisian freon di bengkel yang bisa mencapai Rp 500.000-an. Dengan harga yang lebih rendah, banyak orang merasa bahwa mereka bisa melakukan pekerjaan tersebut sendiri tanpa bantuan teknisi.
Namun, apakah cara ini benar-benar aman? Berikut penjelasan dari para ahli dalam bidang perawatan AC mobil.
Pentingnya Pemahaman Teknis Saat Mengisi Freon
Yudi, seorang mekanik bengkel spesialis AC mobil di Klaten, menjelaskan bahwa pengisian freon harus dilakukan dengan tepat. “Freon tidak boleh dimasukkan asal-asalan. Harus sesuai dengan takaran agar kinerja sistem AC tetap optimal dan tidak merusak komponen lain,” ujarnya.
Setiap mobil memiliki kapasitas freon yang berbeda-beda. Selain itu, kondisi sistem AC juga bisa berbeda antar unit. Beberapa mobil mungkin hanya butuh sedikit freon, sementara yang lain bisa sangat defisit. Ada pula mobil yang tidak bisa diisi karena ada kebocoran. Oleh karena itu, proses pengisian freon tidak bisa dilakukan begitu saja tanpa pemeriksaan awal.
Yudi menambahkan bahwa jika kondisi mobil memungkinkan, maka hanya perlu menambahkan freon. Namun, jika ada kerusakan atau kebocoran, konsumen harus diberi tahu agar tidak hanya sekadar mengisi freon tanpa memperhatikan penyebab utamanya.
Perbedaan Alat dan Proses di Bengkel vs. DIY
Dewa, pemilik bengkel spesialis AC mobil di Jogja, menjelaskan bahwa alat yang digunakan di bengkel jauh lebih modern dan canggih dibandingkan alat yang tersedia di pasaran. “Alat di bengkel tidak sama dengan alat yang dijual di lapak daring. Oleh karena itu, tarif pengisian freon di bengkel tidak bisa disamakan,” katanya.
Proses perawatan AC di bengkel tidak hanya sekadar mengisi freon. Ada beberapa langkah penting seperti pengurasan, pembersihan komponen, penggantian oli, dan flushing. Setelah itu, freon akan diisi sesuai dengan kebutuhan dalam satuan gram. Selain itu, alat modern juga bisa mendeteksi adanya kebocoran. Jika ada kebocoran, proses pengisian freon tidak bisa dilanjutkan hingga kebocoran diperbaiki.
Sementara itu, pengisian freon secara manual di rumah dengan alat sederhana bisa jadi tidak efektif. Konsumen mungkin mengabaikan adanya kebocoran, sehingga hasilnya tidak optimal dan tidak tahan lama. Akibatnya, nanti malah harus bekerja dua kali, dan biaya yang dikeluarkan bisa lebih besar.
Kesimpulan: Lebih Aman Memilih Bengkel Profesional
Meskipun pengisian freon sendiri di rumah terlihat lebih murah dan praktis, risiko yang muncul bisa lebih besar. Para ahli sepakat bahwa untuk konsumen awam, lebih aman untuk meminta bantuan bengkel atau pendampingan dari teknisi ahli. Proses perawatan AC yang lengkap dan tepat akan memberikan hasil yang lebih optimal dan tahan lama.
Dengan demikian, meski harga alat DIY terlihat menarik, konsumen perlu mempertimbangkan keamanan dan efektivitasnya. Membawa mobil ke bengkel bukan hanya tentang biaya, tetapi juga tentang kualitas layanan dan kepercayaan terhadap hasil perawatan.