
BOGOR,
AC mobil merupakan komponen pendukung yang penting saat berkendara.
Kinerja AC yang kurang optimal tentunya akan membuat perjalanan pengemudi dan penumpang tidak nyaman.
Oleh karena itu, penting bagi pemilik mobil untuk merawat AC mobil secara berkala.
Sebab, tidak hanya menjadi kurang dingin, AC juga akan rentan rusak jika pemilik malas merawatnya.
Pada akhirnya, pemilik harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk perbaikan.
Lalu, kapan waktu ideal untuk melakukan perawatan AC mobil?
Ronald, pemilik bengkel spesialis AC mobil Srikandi AC, mengatakan bahwa untuk perawatan berkala AC mobil, pemilik bisa melakukan
flushing.
Flushing merupakan proses pembersihan menyeluruh bagi AC mobil, mulai dari pembersihan filter, pembersihan evaporator, pembersihan kondensor, pemeriksaan freon, pembersihan saluran pengeluaran, serta pemeriksaan sistem kinerja AC.
“Untuk flushing bisa dilakukan setiap mobil digunakan 15.000 Km atau 8 bulan sekali. Oli-oli pada sistem kinerja AC juga harus diganti, misalnya oli kompresor dan oli piston,” katanya kepada
, Jumat (10/7/2025).
Pemilik bengkel spesialis AC mobil yang berlokasi di Bogor itu menjelaskan bahwa melakukan perawatan lebih cepat dari jangka waktu yang telah direkomendasikan sangat baik.
Setiap mobil sering melintasi medan yang berbeda, sehingga kadar debu dan bakteri udara yang diserap oleh AC juga bervariasi.
Makin kotor udara yang diserap, maka filter semakin rentan kotor.
Selain itu, tanda-tanda paling dasar bahwa perawatan perlu dilakukan adalah jika kabin mobil mengeluarkan aroma tidak sedap. “Kemudian, bila AC sudah mulai tidak dingin, maka perlu diperiksa. Penting sekali melakukan perawatan, sebab jika sudah rusak, biaya perbaikannya juga lumayan,” katanya.
Tidak jauh dari sana, Gatot, pemilik bengkel Jaya Mulya AC mobil, mengatakan bahwa perawatan AC mobil sebaiknya tidak ditunda sampai AC mobil rusak.
Sebab, biasanya pemilik mobil cenderung ke bengkel spesialis hanya ketika ada kerusakan, bukan untuk perawatan.
Sayangnya, ciri-ciri kerusakan AC sering terabaikan.
“Ciri-ciri mendekati rusak itu gejalanya adalah kinerja AC kurang maksimal, ada suara yang tidak nyaman, serta suhu dingin yang dihasilkan kadang ada, kadang tidak,” katanya saat ditemui di bengkel di Tajur, Bogor.
Gatot juga menyatakan bahwa kebiasaan pemilik mobil yang malas melakukan perawatan AC menjadi penyebab munculnya gejala kerusakan pada AC.
Tidak hanya itu, kebiasaan seperti merokok di dalam kabin, membuka jendela mobil saat berada di area dengan polusi udara yang tinggi, atau membawa makanan dan minuman beraroma tidak sedap juga dapat menyebabkan AC mobil mengalami gejala kerusakan.
“Jika sudah menemukan gejala-gejala tersebut, segera bawa mobil ke bengkel spesialis AC mobil,” katanya.