
Perkembangan Pasar Otomotif dan Stabilitas Operasional Honda di Indonesia
Pasar otomotif nasional yang mengalami penurunan berdampak langsung pada aktivitas produksi pabrikan mobil, termasuk PT Honda Prospect Motor (HPM). Meski situasi ini menunjukkan tantangan, Honda tetap menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas operasional perusahaan serta mempertahankan tenaga kerja yang ada saat ini.
Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM, menyampaikan bahwa saat ini kondisi pasar sedang mengalami penurunan. Namun, perusahaan terus berupaya agar tidak terjadi pengurangan jumlah karyawan.
“Sekarang market sedang turun ya. Kami masih terus berusaha. Sampai sekarang tidak ada rencana untuk mengurangi tenaga kerja,” ujarnya saat ditemui dalam acara GIIAS 2025.
Billy menjelaskan bahwa pihaknya secara aktif memantau perkembangan pasar dan kondisi industri guna memastikan keberlanjutan pabrik dan rantai pasok tetap terjaga. Ia menambahkan bahwa upaya tersebut dilakukan untuk menjaga kestabilan operasional perusahaan.
“Kami berusaha memantau kondisinya supaya keberlangsungan pabrik itu dan rantai pasok juga aman di depannya,” tambahnya.
Saat ini, aktivitas produksi Honda di Indonesia masih berada di Karawang, Jawa Barat, dengan satu lini produksi yang berjalan normal. “Sekarang pabrik masih di Karawang ya, ada satu line,” katanya.
Dalam hal volume produksi, Billy mengakui adanya penurunan. Hal ini sejalan dengan tren pasar mobil di Indonesia yang sedang melambat. Menurutnya, produksi selalu mengikuti permintaan konsumen. “Jadi sekarang market-nya lagi turun 10 persen dari tahun lalu,” ucapnya.
Berdasarkan data wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) Gaikindo, pada Juni 2025, suplai kendaraan baru mengalami penurunan sebesar 4,7 persen dari 60.612 unit menjadi 57.760 unit atau terkoreksi 2.852 unit. Sementara itu, penjualan retail (diler ke pembeli) naik tipis sebesar 0,6 persen dari 61.307 unit menjadi 61.647 unit atau terjadi penyesuaian positif sebesar 340 unit.
Secara year on year, performa bulan lalu tidak sebaik Juni 2024. Untuk wholesales terjadi minus 22,6 persen dari awalnya 74.615 unit. Sama halnya dengan retail sales yang tercatat ambles 12,3 persen dari sebelumnya 70.290 unit.
Meskipun situasi pasar sedang sulit, Honda tetap menunjukkan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan operasional tanpa harus memangkas jumlah karyawan. “Sejauh ini tidak ada rencana untuk mengurangi tenaga kerja,” tutup Billy.