
Pengalaman Pertama Mengemudikan Mitsubishi Destinator di Jalan Raya
Dua hari setelah peluncuran perdana di Indonesia, saya diberi kesempatan untuk mencoba mengemudikan Mitsubishi Destinator di jalan raya. Perjalanan ini dilakukan dengan rute yang tidak terlalu jauh, mulai dari kantor pusat Mitsubishi di Pulomas, Jakarta, kemudian menuju PIK dan berakhir di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Total jarak yang ditempuh sekitar 109 km. Selama perjalanan, sepuluh unit Mitsubishi Destinator tipe Ultimate berkonvoi dengan pengawalan dari pihak kepolisian. Akibatnya, kecepatan rata-rata hanya mencapai 26 km/jam, meskipun banyak jalur tol yang dilewati.
Mobil yang saya gunakan adalah tipe Ultimate yang telah dilengkapi dengan Premium Package. Fitur-fitur yang tersedia antara lain jok elektrik untuk pengemudi, sistem audio Yamaha dengan delapan speaker, serta power tailgate yang bisa dibuka tanpa menggunakan tangan.
Meskipun tampangnya mirip dengan Mitsubishi Xforce, sebenarnya bodi Destinator lebih besar dibandingkan Honda CR-V atau Toyota Kijang Innova Zenix. Dimensi mobil ini mencapai 4.680 mm panjang, 1.840 mm lebar, 1.780 mm tinggi, serta wheelbase 2.815 mm.
Sebagai seseorang dengan tinggi 182 cm dan berat tiga digit, kabin Destinator terasa cukup lapang. Ruang kepala dan kaki yang luas memungkinkan saya merasa nyaman saat mengemudi. Jok yang dibalut kulit sintetis dan busa tebal mampu memeluk tubuh besar saya dengan baik.
Posisi duduk di bangku baris kedua juga masih nyaman. Meski jarak lutut dengan jok depan hanya sekitar 5 cm, meja lipat di depan tidak bisa dibuka. Namun, ruang kepala masih cukup luas dan panoramic roof memberikan kesan kabin yang lebih terbuka.
Sayangnya, jok baris ketiga hanya cocok untuk anak-anak kecil. Saya sendiri tidak bisa masuk dan duduk di sana.
Saat mencoba mengemudikan mobil, saya merasakan tenaga mesin bensin 4-silinder 1.500 cc DOHC 16 valve Turbo yang mampu menghasilkan daya 163 dk dan torsi maksimal 250 Nm. Dengan mode Normal, Destinator tetap responsif dan cepat bereaksi.
Meskipun sedikit ada lag, turbonya membuat akselerasi terasa cepat. Setir terasa ringan saat diputar, terutama saat manuver di tengah kemacetan atau saat parkir. Setir mulai terasa lebih berat ketika kecepatan melebihi 50 km/jam, namun tetap terasa ngambang dan minim feedback.
Setir menjadi lebih menyenangkan ketika mode berkendara diatur ke Tarmac. Setir terasa lebih tajam dan respons mesin terasa lebih responsif. Saat menginjak pedal gas sedikit, mobil langsung merespons.
Selain mode Normal dan Tarmac, tersedia juga mode Wet (jalan basah), Gravel (jalan tanah), dan Mud (jalan lumpur). Bantingan suspensinya sangat baik untuk ukuran SUV. Suspensi terasa lembut dan mampu meredam guncangan dengan baik.
Namun, hal ini tidak mengurangi stabilitas berkendara. Destinator masih mampu melakukan slalom di kecepatan 40 km/jam dengan cepat.
Sementara ini, pengalaman mengemudikan Mitsubishi Destinator cukup mengesankan. Masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal feedback setir dan ruang bagasi. Namun, secara keseluruhan, mobil ini menawarkan kenyamanan dan performa yang baik.