
Tren Penjualan Mobil Bekas di Tengah Lesunya Permintaan Mobil Baru
PT Astra International Tbk (ASII) mengungkapkan bahwa penurunan penjualan mobil baru di dalam negeri tidak otomatis berdampak positif pada penjualan mobil bekas. Meskipun terdapat pergeseran konsumen ke mobil bekas yang lebih terjangkau, kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil masih menjadi hambatan utama bagi pasar mobil baik baru maupun bekas.
Menurut Tira Ardianti, Head of Corporate Investor Relations Astra International, situasi ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat tetap menjadi faktor kunci. Ia menjelaskan bahwa konsumen kelas menengah cenderung memilih mobil bekas, khususnya dari segmen city car dan low multi purpose vehicle (LMPV). Namun, permintaan untuk mobil hybrid atau kendaraan listrik bekas masih rendah karena harga yang relatif tinggi serta pasar yang belum berkembang sepenuhnya.
Astra telah melakukan beberapa langkah strategis untuk mengelola bisnis jual beli mobil bekas. Pada Agustus 2023, perusahaan resmi mengakuisisi 100% saham OLX Indonesia. Selanjutnya, pada Maret 2024, Astra meluncurkan OLXmobbi sebagai penggabungan dari mobbi, OLX Autos, dan mobil88. Melalui entitas ini, Astra mengelola bisnis mobil bekas di dalam negeri dengan fokus pada ketersediaan produk yang sesuai kebutuhan pasar, transparansi kondisi unit, serta layanan purna jual yang andal.
Meski belum menyebutkan angka penjualan mobil bekas secara spesifik untuk semester pertama tahun 2025, Tira menyatakan bahwa Astra terus memantau perkembangan pasar secara berkala. Ia menyarankan untuk melihat data dari Gaikindo untuk tren industri secara keseluruhan.
Berdasarkan data internal Astra, penjualan mobil mencapai 201.633 unit sepanjang semester I/2025, turun 12,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 231.734 unit. Pada Juni 2025 saja, penjualan mobil mencapai 29.365 unit, turun 33,1% dibandingkan Juni 2024 yang mencapai 43.900 unit. Toyota dan Lexus masih menjadi kontributor utama dengan total penjualan sebesar 18.038 unit pada Juni 2025.
Untuk menjaga momentum penjualan mobil bekas, Astra terus mengoptimalkan berbagai insentif seperti program trade-in, paket cicilan atau bundling, serta kampanye pemasaran. Strategi ini bertujuan agar tetap relevan di tengah dinamika pasar yang terus berubah.
Faktor yang Mempengaruhi Pasar Mobil Bekas
Beberapa faktor utama yang memengaruhi pasar mobil bekas antara lain:
- Daya beli masyarakat: Masih rendahnya daya beli masyarakat, terutama kelas menengah, membuat mereka lebih memilih mobil bekas yang lebih murah.
- Kondisi ekonomi: Situasi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil memengaruhi seluruh segmen pasar, termasuk mobil bekas.
- Permintaan untuk mobil hybrid dan listrik: Minat terhadap mobil hybrid dan listrik bekas masih terbatas karena harga yang tinggi dan pasar yang belum berkembang.
- Strategi perusahaan: Langkah-langkah seperti program trade-in dan kampanye pemasaran membantu meningkatkan minat konsumen terhadap mobil bekas.
Kesimpulan
Dengan menghadapi tantangan pasar yang dinamis, Astra International Tbk terus berupaya mempertahankan posisinya sebagai pemain utama dalam bisnis jual beli mobil bekas. Dengan fokus pada kualitas produk, transparansi, dan layanan purna jual, perusahaan berharap dapat membangun kepercayaan konsumen dan tetap kompetitif di tengah kondisi pasar yang tidak pasti.