
Penurunan Penjualan Kendaraan Roda Empat dan Dua di Indonesia
Industri otomotif di Indonesia masih mengalami penurunan yang signifikan, baik untuk kendaraan roda empat maupun roda dua. Data terbaru dari Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa selama periode Januari hingga Juni 2025, total penjualan mobil secara wholesales turun sebesar 8,6% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Angka tersebut mencapai 374.740 unit, sedangkan pada tahun 2024, jumlahnya sebesar 410.020 unit.
Selain itu, penjualan mobil secara ritel juga mengalami penurunan sebesar 9,7%. Pada semester pertama 2025, angka penjualan mobil ritel berada di kisaran 390.467 unit, sementara pada periode yang sama di tahun 2024, angkanya mencapai 432.453 unit. Hal ini menunjukkan adanya penurunan yang cukup besar dalam permintaan pasar.
Tidak jauh berbeda dengan mobil, penjualan sepeda motor di Indonesia juga mengalami penurunan. Selama semester pertama 2025, penjualan sepeda motor turun sebesar 2,09% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Total penjualan motor selama 6 bulan pertama 2025 mencapai 3.104.629 unit, sedangkan pada tahun 2024, jumlahnya sebesar 3.170.994 unit. Artinya, terjadi pengurangan sekitar 66.365 unit.
Dalam catatan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor pada bulan Juni 2025 tercatat sebanyak 509.326 unit. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan pada bulan Mei 2025 yang hanya mencapai 505.350 unit. Meskipun ada sedikit peningkatan, tren keseluruhan tetap menunjukkan penurunan.
Di sisi ekspor, sepanjang semester pertama 2025, penjualan sepeda motor dalam bentuk utuh (CBU) mencapai 268.743 unit, sementara penjualan dalam bentuk terurai (CKD) mencapai 4.198.458 unit. Angka ini menjadi indikasi bahwa ekspor motor tetap menjadi salah satu pilar penting dalam industri ini.
Penurunan penjualan kendaraan ini sejalan dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil. Daya beli masyarakat terus mengalami tekanan akibat berbagai faktor seperti inflasi, kenaikan harga bahan bakar, serta ketidakpastian ekonomi global. Hal ini memengaruhi keputusan konsumen dalam membeli kendaraan baru.
Sementara itu, penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) secara domestik hingga pertengahan tahun 2025 hanya tercatat sebesar 374.740 unit. Angka ini menunjukkan bahwa pasar dalam negeri masih belum pulih sepenuhnya.
Untuk menghadapi situasi ini, para produsen kendaraan akan memanfaatkan ajang Gaikindo International Auto Show (GIIAS) 2025 sebagai momentum untuk meningkatkan penjualan. Berbagai strategi seperti cicilan ringan, DP rendah, atau tenor yang panjang biasanya ditawarkan kepada konsumen. Peluang untuk meningkatkan penjualan melalui acara ini sangat besar, terutama karena GIIAS sering kali menjadi ajang promosi yang efektif bagi merek-merek ternama.