
Isu Perang Harga Mobil Listrik di GIIAS 2025
Di tengah gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, isu ‘perang harga’ mobil listrik kembali menjadi perbincangan hangat. Salah satu model yang mencuri perhatian adalah BYD Atto 1, yang resmi diluncurkan dalam acara tersebut. Banyak pihak menganggap bahwa kehadiran mobil ini menjadi penyebab munculnya persaingan ketat antara para produsen otomotif.
BYD Atto 1 dipasarkan dengan harga di bawah Rp200 juta, yang membuat pasar otomotif terkejut. Tidak hanya sebagai pesaing mobil listrik yang sudah ada, BYD Atto 1 juga dianggap sebagai kompetitor baru di segmen mobil berbiaya murah atau low cost green car (LCGC). Segmen ini selama ini menjadi target utama konsumen Indonesia, sehingga kehadiran BYD dianggap sebagai ‘game changer’ yang bisa mengambil alih pasar tersebut.
Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, menyatakan bahwa keterjangkauan BYD Atto 1 tidak hanya terletak pada harga pembelian, tetapi juga biaya kepemilikan yang sangat kompetitif. Ia percaya semakin banyak orang akan memilih BYD Atto 1 sebagai mobil pertama mereka.
Konsumen Meradang Akibat Penurunan Harga
Beberapa merek mobil listrik lainnya juga diketahui menurunkan harga model mereka selama GIIAS 2025, meskipun bukan karena adanya tekanan dari BYD Atto 1. Salah satunya adalah Wuling Binguo EV. Harga model ini turun secara drastis dalam beberapa bulan terakhir, hingga mencapai Rp235 juta pada Juli 2025.
Penurunan harga ini membuat sejumlah konsumen merasa dirugikan. Mereka mengajukan petisi melalui situs Change.org, dengan total penandatangan mencapai 662 orang hingga Selasa (5/8/2025). Dalam petisi tersebut, konsumen menyatakan bahwa mereka merasa ditipu karena harga Binguo EV turun Rp180 juta dalam waktu tujuh bulan tanpa adanya kompensasi.
Mereka menuntut penjelasan resmi dari Wuling Motors serta kompensasi seperti free Adaptor DC, voucher PLN, dan program lainnya. Selain itu, mereka juga meminta komitmen keadilan harga bagi konsumen di masa depan.
Klarifikasi dari Wuling Motors
Brian Gomgom, Brand Communications Senior Manager Wuling Motors, memberikan klarifikasi terkait petisi tersebut. Menurutnya, harga awal peluncuran Binguo EV di Jakarta adalah Rp408 juta tanpa insentif. Pada Januari 2024, ada insentif PPN sebesar Rp36 jutaan.
Ia menjelaskan bahwa diskon besar di Juni 2025 biasanya didukung oleh dealer dengan tambahan diskon. Selain itu, Wuling juga memberikan program khusus bernilai Rp72 juta untuk konsumen Binguo EV. Program ini berupa manfaat tambahan seperti maintenance gratis, asuransi, garansi komponen EV seumur hidup, dan lainnya.
Lebih lanjut, Brian menyatakan bahwa GIIAS 2025 merupakan special deal tambahan dari dealer, bukan penyesuaian harga langsung dari Wuling Motors. Pihak perusahaan juga akan bertemu dengan perwakilan konsumen melalui komunitas resmi dalam beberapa hari ke depan.
Tanggapan Gaikindo
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memberikan tanggapan terkait fenomena perang harga di industri otomotif. Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, mengakui bahwa kondisi industri otomotif Indonesia sedang stagnan selama lebih dari 10 tahun. Meski demikian, ia tidak ingin pasar otomotif menjadi medan perang harga.
Menurut Kukuh, industri ini melibatkan jutaan tenaga kerja dan UMKM dalam rantai pasok. Oleh karena itu, ia berharap agar industri dapat menjadi basis produksi kendaraan bermotor di kawasan ASEAN, bukan sekadar persaingan harga yang merugikan semua pihak.