
, PELAIHARI
– Kalangan remaja di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), kembali menggeber kendaraannya di pesisir Pantai Takisung di Desa Takisung, Kecamatan Takisung.
Aksi tersebut digeruduk aparat kepolisian pada Minggu sore kemarin. Kedatangan petugas sekitar pukul 17.00 Wita membuat mereka kalangan kabut.
Para pelaku balapan liar langsung kabur. Sedangkan para penonton yang jumlahnya cukup banyak tetap bertahan di lokasi.
“Ada sekitar 18 unit kendaraan yang kami amankan. Sebagian besar kendaraan yang digunakan untuk balapan,” sebut Kapolres Tala AKBP Ricky Boy Siallagan melalui Kasat Lantas Iptu Adhitya Rizki Ridhotomo, Senin (14/7/2025).
Ia menuturkan pihaknya mendatangi lokasi balapan tersebut dalam upaya untuk kebaikan bersama. Pasalnya, meski lokasi balapan bukan jalan umum yakni pesisir pantai, namun beberapa waktu lalu terjadi kecelakaan hingga ada yang terluka sebagaimana video yang viral di sosial media.
Selain itu, pihaknya mendapat laporan keluhan dari masyarakat. Karena itu langsung ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi.
Aditya menegaskan pihaknya mendukung hobi balapan, asalkan dilakukan secara baik dan resmi. Bukan balapan liar dan berpotensi terjadi fatalitas kecelakaan.
Ketika mengikuti balapan resmi maka ada pengaturan khusus seperti terkait safety pembalap. Jarak penonton juga diatur secara aman hingga ada petugas medis sehingga ketika terjadi kecelakaan maka ada tindakan pertolongan awal.
Ia menyebutkan orang-orang yang mengikuti balapan liar di pesisir Pantai Takisung umumnya masih remaja belasan tahun atau di bawah umur. Ada yang baru duduk di bangku kelas 1 jenjang sekolah lanjutan menengah pertama.
Peserta balap liar tersebut ada yang dari jauh yakni Kecamatan Kintap. Ada juga yang berasal dari Tajaupecah, Kecamatan Batuamapar.
Lokasi balapan tersebut yakni garis pantai yang letaknya tak begitu jauh dari objek wisata Pantai Takisung. Apabila dari arah Pelaihari, belok kiri sebelum jembatan besi.
Belasan unit sepeda motor yang diamankan, papar Adhitya, umumnya tidak berkaca spion. Ada juga yang bannya diganti ban cacing (kecil), knalpot diganti knalpot brong. Bahkan ada yang tidak ada remnya sehingga sangat membahayakan.
Pada Sabtu malam, lanjut Aditya, pihaknya juga turun ke Jalan Hadji Boejasin, Pelaihari. Ada laporan warga terkait aksi balapan liar sekitar pukul 23.00 Wita.
“Malam itu juga kami ke lokasi dan mengamankan sekitar belasan unit sepeda motor yang digunakan untuk balapan liar,” tandasnya.
Aksi balapan liar di kawasan pedestrian Hadji Boejasin tersebut dikatakannya cukup membahayakan pengendara lain karena di jalan umum.
Apalagi pada momen weeknend, tempat itu menjadi tempat bersantai warga sehingga juga mengganggu kenyamanan warga yang sedang bersantai.
Ia mengimbau anak-anak muda Tala yang hobi balapan, menyalurkan bakat tersebut secara baik yakni mengikuti balapan resmi. Di Tala telah ada organisasi motor yang kerap menggelar ajang balap motor.
(/banyu langit roynalendra nareswara)