
Ratusan Angkot di Bogor Akan Dihentikan, Bagaimana Nasib Sopir?
Di tengah perkembangan kota yang terus bergerak, pemerintah Kota Bogor mengambil langkah penting untuk menata sistem transportasi. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah penghapusan atau reduksi jumlah angkot yang sudah berusia lebih dari 20 tahun. Sebanyak 230 unit angkot masih dalam daftar pensiun dan akan segera dihentikan operasionalnya.
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menjelaskan bahwa program ini telah berjalan sejak awal tahun. Ia menyebutkan bahwa jumlah angkot tua yang ada di kota tersebut sekitar 650 unit. Namun, saat ini hanya tersisa 230 unit yang akan direduksi, direlokasi, atau dikonversi sesuai dengan skema yang ditetapkan.
Pemkot Bogor tidak akan memperpanjang izin operasional bagi angkot yang usianya melebihi batas 20 tahun. Keputusan ini dibuat sebagai upaya mengurangi beban lalu lintas di pusat kota sekaligus meningkatkan kualitas transportasi umum. Aturan ini didasarkan pada Perda Lalu Lintas yang menetapkan batas maksimal usia angkot hingga 20 tahun.
Jenal menegaskan bahwa pihaknya berupaya memberikan solusi kepada para sopir angkot yang terdampak oleh kebijakan ini. Salah satu alternatifnya adalah pengalihan pekerjaan dari sopir angkot menjadi pramudi Biskita Transpakuan. Dengan demikian, sopir tidak langsung menjadi pengangguran, tetapi tetap memiliki kesempatan untuk bekerja.
Namun, proses rekrutmen tetap harus melalui tahapan yang sesuai dengan aturan. Menurut Jenal, Direktur Biskita Transpakuan telah setuju untuk merekrut sopir angkot yang memenuhi kompetensi dan profesionalisme. Tahun lalu, beberapa sopir angkot juga telah direkrut, meskipun jumlahnya masih terbatas. Pemkot berharap tahun ini bisa lebih optimal dalam menerima tenaga kerja baru.
Selain itu, pemerintah juga berupaya memastikan bahwa penghapusan angkot tidak berdampak negatif terhadap masyarakat. Dengan adanya pengalihan pekerjaan, diharapkan dapat membantu meringankan beban ekonomi para sopir yang sebelumnya bergantung pada kendaraan umum tersebut.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara di kota Bogor. Penghapusan angkot tua akan membuat lalu lintas lebih lancar dan mengurangi risiko kecelakaan akibat kondisi kendaraan yang sudah tidak layak.
Dalam konteks yang lebih luas, kebijakan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menjawab tantangan transportasi di kota besar. Dengan penataan yang lebih baik, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi kota secara berkelanjutan.
Sebagai bentuk dukungan, pihak terkait seperti pengusaha angkot dan organisasi masyarakat juga diminta untuk ikut serta dalam proses transisi ini. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan kebijakan ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi seluruh pihak.