
Pelatihan Kerja untuk Remaja di Jakarta Timur
Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur kembali mengadakan program pelatihan kerja yang bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada para remaja, terutama mereka yang sebelumnya terlibat dalam tawuran. Kali ini, pelatihan digelar di kantor Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara. Acara ini diikuti oleh 10 peserta remaja setempat, yang terdiri dari berbagai latar belakang, termasuk beberapa pelaku tawuran dan remaja umum yang ingin meningkatkan kemampuan mereka.
Sekretaris Kelurahan Cipinang Besar Utara, Komarudin, menjelaskan bahwa tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk membantu remaja agar tidak terjebak dalam kebiasaan negatif seperti tawuran. Ia menegaskan bahwa pelatihan yang diberikan fokus pada keterampilan otomotif sepeda motor. “Ini dimaksudkan agar peserta tidak menganggur dan bisa memiliki keterampilan yang berguna. Meski sebagian besar peserta adalah pelaku tawuran, kami berharap dengan pelatihan ini mereka bisa berubah,” ujarnya.
Wilayah Kelurahan Cipinang Besar Utara memang sering menjadi tempat rawan tawuran, terutama di area TPU Prumpung dan Jalan Jenderal Basuki Rachmat. Oleh karena itu, PPKD Jakarta Timur menggelar pelatihan selama 20 hari dengan harapan dapat mengurangi intensitas tawuran di wilayah tersebut. Komarudin berharap setelah selesai pelatihan, para peserta bisa langsung mendapatkan pekerjaan, sehingga mereka tidak lagi menghabiskan waktu untuk nongkrong hingga larut malam dan terlibat dalam tawuran.
Pelatihan ini akan berlangsung hingga pertengahan Agustus. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, para peserta bisa lebih produktif dan memiliki penghasilan sendiri. “Kami sangat berharap setelah pelatihan mereka bisa langsung bekerja, sehingga bisa mengurangi intensitas tawuran di lingkungan sekitar,” tambah Komarudin.
Antusiasme peserta terlihat jelas selama proses pelatihan berlangsung. Mereka aktif mengikuti materi yang diberikan oleh instruktur dan tampak antusias dalam belajar. Salah satu peserta, Muhammad Ikhsan Walid (19), mengatakan bahwa ia mendaftar pelatihan karena tertarik pada bidang otomotif. “Awalnya saya tahu ada pelatihan dari pak RT, lalu langsung mendaftar. Saya tidak pernah ikut tawuran, tapi semoga dengan pelatihan ini bisa membantu mengurangi kejadian tawuran,” ujar Ikhsan.
Program pelatihan ini juga diharapkan bisa menjadi contoh bagi kelurahan lain yang memiliki masalah serupa. Dengan memberikan kesempatan kepada remaja untuk belajar dan berkembang, diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Selain itu, pelatihan ini juga menjadi bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap pemuda yang ingin memiliki masa depan lebih cerah. Dengan keterampilan yang didapat, remaja tidak hanya bisa mandiri secara ekonomi, tetapi juga bisa menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi masalah sosial di lingkungan sekitar.