
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, terkejut dengan hasil yang dia dapatkan ketika menjalani sesi sprint race MotoGP Jerman 2025.
Menjelang sesi balapan utama MotoGP Jerman 2025 di Sachsenring pada malam ini, Minggu (13/7/2025), Quartararo menunjukkan gelagat yang positif.
Situasi ini hadir setelah pembalap berjuluk El Diablo itu mengamankan podium usai finis di urutan ketiga saat sesi sprint race kemarin malam.
Hasil ini tak ubahnya seperti kejutan setelah Quartararo sendiri merasa motor Yamaha YZR-M1 takkan mumpuni di lintasan sepanjang 3,67 kilometer itu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Quartararo usai menjalani sesi sprint di mana dia bahkan tidak mengira bisa menduduki start di urutan ketujuh.
Meski bukan di dua barisan depan, sensasi baik membantu juara dunia MotoGP musim 2021 tersebut bisa melejit di lap-lap awal sprint race.
“Tidak, dan saya tidak berharap bisa menuntaskan kualifikasi di urutan ketujuh sejujurnya,” kata Quartararo, dilansir dari Crash.net.
“Tapi pada akhirnya, ini hasil yang hebat, sebuah perasaan yang hebat di sesi sprint, jauh lebih baik daripada FP2 dan kualifikasi.”
“Jadi, saya sungguh senang bisa memijakkan kaki di podium, maksud saya, kami tahu lap pertama hebat bagi kami, saya memiliki sensasi bagus,” imbuhnya.
Meski sudah menduga performa motornya akan bisa dilampaui oleh para rival, rekan setim Alex Rins itu merasa podium ini adalah kejutan baginya.
“Tapi saya sudah menduga akan mengalami penurunan posisi di lap berikutnya, dan sejujurnya saya menjaga ritme dengan cukup baik dan ini adalah kejutan,” ucap Quartararo.
“Namun karena mendapat tekanan dari Diggia di lap-lap terakhir, saya membuat beberapa kesalahan, tapi saya pikir kondisi di lap terakhir cukup sulit,” imbuhnya.
Menghadapi balapan utama MotoGP Jerman 2025, pembalap berusia 26 tahun itu tidak berharap banyak, dia hanya ingin memiliki sensasi serupa.
Sikap Quartararo cukup realistis usai menimbang performa kuda besinya yang masih belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.
“Saat itu masih sedikit basah, tetapi ketika mulai ada beberapa bagian yang kering kami kesulitan,” kata Quartararo.
“Tapi saya pikir itu cukup bagus untuk merasakan perasaan ini, dan terutama di lintasan basah.”
“Sulit untuk memiliki perasaan yang mengalir dan hari ini saya memilikinya dan saya harap kami bisa mempertahankannya untuk waktu yang lama,” imbuhnya.
Sebelumnya, pembalap asal Prancis tersebut sempat merasa pesimistis dengan motor YZR-M1 yang memiliki banyak kelemahan di sana-sini usai tampil pada hari pertama.
Quartararo tak sungkan melontarkan keluhan seperti sebuah ritual yang selalu dia lakukan terhadap paket motornya yang dinilai masih kurang kompetitif dalam menandingi kecepatan Ducati.
“Kami tidak memiliki ritme yang bagus, tapi kami tahu kami cukup cepat untuk urusan single lap,” kata Quartararo, dilansir dari Speedweek.
“Saya harap, kami bisa menemukan solusi untuk mengembangkan ritme kami pada pekan atau bulan-bulan mendatang.”
“Kami membutuhkan grip lebih banyak sehingga motor tidak mudah tergelincir, dengan begitu kami tidak perlu menekan ban terlalu keras dan takkan kepanasan.”
“Itu menjadi salah satu masalahnya, ban kami terlalu panas dan sering tergelincir dan itu membawa dampak negatif pada performa,” imbuhnya.