
Sheriders Indonesia, Klub yang Terdiri dari 12 Perempuan Kuat Menggunakan Motor Harley-Davidson
Sheriders Indonesia, Klub yang Terdiri dari 12 Perempuan Kuat dengan Motor Harley-Davidson
Tetapi saat ini semakin banyak wanita yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan balap motor itu, salah satu contohnya adalah SheRiders Indonesia (SheRiders.id).
/ Komunitas
M. Adam Samudra 13 Juli, pukul 18.00 13 Juli, pukul 18.00
– Umumnya merek Harley-Davidson dikaitkan dengan para pria.
Tetapi saat ini semakin banyak wanita yang ikut serta dalam kegiatan berkendara motor itu, salah satunya ialah SheRiders Indonesia (SheRiders.id).
Diungkapkan oleh Pramita Dina Kesuma (Mita), seorang anggota dari SheRiders.id, yaitu komunitas wanita yang memiliki minat dalam berkendara motor.
Walaupun bertemu dalam jumlah yang besar, para Sherider ini memiliki sifat yang fleksibel dan tidak termasuk klub sepeda motor maupun komunitas motor biasanya.
Mengenai jumlah anggota, Sheriders masih termasuk sedikit, dengan hanya sekitar dua puluhan pengikut.
Angka ini segera tidak akan bertambah.
Nominal tersebut pada masa mendatang takkan meningkat.
Kuantitas ini dalam waktu singkat tidak akan dikembangkan lagi.
Jumlah itu tidak akan mengalami penambahan di kemudian hari.
Secara cepat jumlahnya tetap sama tanpa perubahan.
Tujuannya ialah memperkuat ikatan antara keduanya.
Namun demikian, kesempatan bagi hadirnya anggota atau keluarga baru akan tersedia pada saat yang tepat.
Antara lain ialah Lala, Dheya, Uny, Debby, Midhi, Dira, Shally, Melodi, Citra, Cut, Feby, serta Mita.
“Maka benar di Sheriders tidak memiliki ketua, karena memang organisasi ini baru berdiri selama satu tahun sejak 2024,” ujar Mita kepada , Minggu (13/7/2025).
Mita mengatakan bahwa sampai saat ini jumlah anggota Sherider mencapai 12 orang yang memiliki beragam tipe motor, seperti Harley-Davidson Sposter dan model Low Rider.
Meskipun baru berusia satu tahun, dari 12 anggota Sheriders 5, lima orang di antaranya pernah mengikuti kompetisi lomba balap drag race HI-Drone.
“Mereka yang mengikuti lomba balap mobil adalah Dheya, Dira, Lala, Uny, dan Feby, beberapa dari mereka mendapatkan posisi ke-2, ke-3 hingga ke-5 dalam hasil akhir,” ujarnya.
Perempuan yang telah berkecimpung dalam dunia Harley-Davidson sejak tahun 1991 ini memang termasuk sangat aktif di beberapa klub motor besar, baik tingkat nasional maupun internasional.
“Maka jika saya mulai mengikuti kegiatan pada tahun 1991 dengan menggunakan motor Harley Davidson WL, dapat disebut bahwa saya adalah anggota tertua dalam komunitas Sheriders. Saya juga bergabung dengan berbagai klub seperti Royal Enfield, HDCI, H.O.G Indomobil, Sheriders serta komunitas pengendara wanita bernama Petrolettes Lisboa yang berbasis di Jerman,” katanya.
Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh anggota lainnya, yaitu Dheya.
Dheya juga bercerita tentang awal mulanya mengendarai motor Harley-Davidson.
“Ia memilih motor Lowrider Harley-Davidson lantaran tertarik pada desain tradisional serta bunyinya,” ujarnya ketika ditemui secara terpisah.
“Awalnya mengapa saya memilih Harley-Davidson, dulu saya menggunakan Triumph dengan kapasitas mesin 900 cc, baru kemudian ketika sudah lancar saya tertarik mencoba H-D. Kali pertama saya mengendarai H-D adalah tipe Fat Boy, setelah pakai itu saya merasa motornya terlalu kecil, maka saya memutuskan untuk beralih ke Low Rider,” tambahnya.
Dia juga mengatakan bahwa selama memakai H-D tidak mengalami kendala baik dalam hal perawatan maupun ketika digunakan untuk berkendara.
“Tidak sepenuhnya mulus, tetapi motor ini memang harus kami yang mengendalikannya dan keselamatan adalah prioritas utama. Jelas dalam hal perawatan, sangat penting untuk benar-benar memperhatikan baik itu service maupun penggantian oli, saya juga tidak pernah melewatkan untuk terus-menerus mengecek kopling,” katanya.
Copyright 2025
Related Article