
Strategi Mitsubishi Fuso dalam Menjaga Ketersediaan Suku Cadang
Mitsubishi Fuso memiliki pilar utama yang disebut Zero Down Time, yang bertujuan untuk menjaga kendaraan konsumen tetap dalam kondisi prima dan meminimalkan waktu henti operasional. Dalam hal ini, ketersediaan suku cadang menjadi faktor penting yang harus dipenuhi agar kebutuhan pengguna dapat terpenuhi secara optimal.
Salah satu komitmen Mitsubishi Fuso adalah menyediakan suku cadang bagi seluruh konsumennya. Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti biaya yang dianggap mahal oleh sebagian pengguna. Hal ini membuat banyak konsumen berpikir ulang sebelum memilih suku cadang asli atau Genuine Parts.
Untuk mengatasi masalah tersebut, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) memberikan dua opsi suku cadang berkualitas tinggi, yaitu Fuso Genuine Parts dan Suku Cadang Tiga Berlian. Kedua jenis suku cadang ini dirancang sesuai standar Mitsubishi Fuso, namun dengan harga yang lebih kompetitif, sehingga dapat membantu konsumen dalam efisiensi biaya perawatan.
Strategi ini juga diharapkan mampu meningkatkan target penjualan suku cadang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. General Manager Business Communication PT KTB, Totok Sudaryanto, menjelaskan bahwa salah satu upaya KTB dalam meningkatkan penjualan suku cadang adalah dengan menawarkan alternatif suku cadang yang lebih murah dibandingkan Fuso Genuine Parts.
“Suku Cadang Tiga Berlian merupakan suku cadang original berkualitas tinggi dan dikembangkan sesuai standar Mitsubishi Fuso dengan harga yang lebih kompetitif untuk mendukung efisiensi biaya perawatan konsumen,” ujar Totok. Ia menambahkan bahwa strategi ini sangat cocok di tengah kondisi daya beli yang menurun, karena pelanggan tetap bisa mendapatkan suku cadang berkualitas dan aman, sehingga keberlangsungan bisnis tetap terjaga.
Sales & Marketing Director PT KTB, Aji Jaya, juga menyampaikan pandangan serupa. Ia menyebutkan bahwa lini bisnis suku cadang Fuso memiliki keunikan tersendiri. Di saat permintaan kendaraan baru menurun, permintaan suku cadang justru meningkat. Hal ini disebabkan oleh banyak pemilik kendaraan Fuso yang memaksimalkan unit-unit lama mereka untuk menopang operasional bisnis. Mereka memilih melakukan perawatan atau perbaikan daripada membeli kendaraan baru.
Menurut Aji, alasan utama mengapa permintaan suku cadang meningkat adalah karena para pemilik kendaraan ingin memperpanjang usia pakai kendaraan mereka. Hal ini juga menjadi peluang besar bagi KTB dalam memperluas pasar suku cadang.
Pihak KTB menargetkan penjualan suku cadang pada tahun 2025 mencapai angka Rp 1,6 triliun. Dengan strategi yang tepat dan penawaran suku cadang berkualitas dengan harga kompetitif, KTB optimis mampu mencapai target tersebut. Ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung kebutuhan konsumen sekaligus meningkatkan pangsa pasar di tengah persaingan yang semakin ketat.