
Dominasi Toyota di Pasar Otomotif Indonesia
Toyota Astra Motor (TAM) kembali menunjukkan keunggulannya dalam industri otomotif di Indonesia. Hingga semester pertama tahun 2025, total penjualan Toyota dan Lexus mencapai angka yang cukup signifikan, yaitu sebanyak 127.000 unit. Angka ini mencerminkan pertumbuhan positif yang terus berlangsung, memperkuat posisi Toyota sebagai merek pilihan utama masyarakat.
Meski demikian, data menunjukkan bahwa penjualan pada periode ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan semester yang sama pada tahun lalu. Pada tahun 2024, penjualan mencapai 140.000 unit, sehingga terjadi penurunan sebesar 9,2 persen. Namun, pangsa pasar Toyota tetap stabil di angka 32 persen, bahkan meningkat menjadi 33 persen hingga akhir semester pertama.
Jap Ernando Demily, Direktur Pemasaran PT TAM, menyampaikan bahwa meskipun ada penurunan dari segi volume penjualan, perusahaan tetap mampu mempertahankan pangsa pasarnya. “Sampai semester pertama ini kita masih pertahankan market share. Bahkan naik sedikit sebenarnya, 33 persen,” ujarnya saat berbicara di ICE BSD City, Tangerang, pada tanggal 23 Juli 2025.
Kijang Innova Tetap Jadi Favorit Konsumen
Dari seluruh model yang dipasarkan, Kijang Innova menjadi salah satu kontributor terbesar dalam penjualan Toyota. Sampai dengan akhir semester pertama tahun 2025, model ini mencatatkan penjualan sekitar 30.000 unit, atau sekitar 25 persen dari total penjualan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tren elektrifikasi semakin berkembang, model-model dengan basis kuat di pasar seperti Kijang Innova masih menjadi pilihan utama konsumen.
“Kijang Innova sekitar 30.000 unit. Itu seperempat dari total penjualan kita,” kata Ernando, menekankan pentingnya model tersebut bagi bisnis Toyota.
Pertumbuhan di Segmen Kendaraan Elektrifikasi
Selain itu, Toyota juga mencatat pertumbuhan di segmen kendaraan elektrifikasi (xEV), termasuk kendaraan hybrid dan listrik. Meskipun kontribusi kendaraan listrik murni (BEV) masih relatif kecil, tren positif mulai terlihat. “Sekitar 13 persen dari penjualan kita itu dari xEV. Itu campuran antara hybrid dan EV,” jelas Ernando.
Ia juga menjelaskan bahwa sebagian besar elektrifikasi Toyota masih didominasi oleh model hybrid. “95 persen dari elektrifikasi Toyota masih didominasi oleh hybrid, sementara EV murni baru menyumbang sekitar 5 persen dari total penjualan di segmen tersebut.”
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meski menghadapi tantangan dalam bentuk penurunan penjualan secara keseluruhan, Toyota tetap optimis dengan strategi yang diterapkan. Perusahaan terus berupaya untuk memperluas pasar dengan menghadirkan model-model yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dengan fokus pada pengembangan kendaraan hybrid dan EV, Toyota berharap dapat meningkatkan pangsa pasarnya di masa depan.
Pengamatan terhadap tren pasar menunjukkan bahwa masyarakat mulai lebih sadar akan pentingnya keberlanjutan dan efisiensi energi. Hal ini memberi peluang bagi Toyota untuk terus berkembang dalam menghadirkan solusi transportasi yang ramah lingkungan tanpa mengorbankan kenyamanan dan keandalan.