
,
Jakarta
–
Uni Eropa
menetapkan bea masuk balasan putaran kedua terhadap Amerika Serikat (
AS
) yang mencakup sektor aviasi atau penerbangan dan transportasi bermotor, termasuk suku cadang, serta bea masuk untuk wiski bourbon, seperti dilansir laman
Politico
.
Komisaris Eropa untuk Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Maros Sefcovic pada Senin mengatakan bahwa Komisi Eropa telah menyampaikan proposalnya kepada negara-negara Uni Eropa untuk paket tindakan balasan kedua, yang dapat diperkenalkan pada awal Agustus jika tidak ada kesepakatan dengan Washington.
Putaran kedua
tarif
pembalasan tersebut dilaporkan mencakup barang-barang produk Amerika Serikat senilai total sekitar 72 miliar euro atau sekitar Rp1.370 triliun.
Sebagian besar ekspor yang ditargetkan adalah barang-barang industri, dengan total €65,7 miliar, sementara €6,4 miliar produk pertanian juga akan terdampak jika negara-negara Uni Eropa mendukung tarif pembalasan baru.
Daftar tersebut mencakup wiski bourbon, meskipun ada lobi intensif dari Prancis dan Irlandia untuk melindungi sektor minuman dari tindakan balasan Presiden AS Donald Trump.
Barang-barang yang paling terdampak dalam daftar setebal 200 halaman tersebut adalah pesawat terbang dan suku cadangnya senilai hampir 11 miliar euro — yang berpotensi memberikan pukulan berat bagi produsen pesawat AS Boeing.
Kemudian diikuti oleh mesin, mobil dan suku cadangnya, bahan kimia dan plastik, perangkat dan peralatan medis, peralatan listrik, serta barang-barang industri.
Versi sebelumnya dari paket tersebut dilaporkan berdampak pada barang-barang Amerika senilai total 95 miliar euro.
Komisi juga menjelaskan kepada negara-negara Uni Eropa bahwa alasan mereka menargetkan produk-produk AS didasarkan pada beberapa kriteria, menurut dokumen tersebut.
Pertama, dokumen tersebut menyatakan, terdapat “kebutuhan untuk menyeimbangkan kembali/menyamakan persaingan mengingat tarif AS yang memengaruhi ekspor Uni Eropa ke AS.”
Kemudian, dokumen tersebut mempertimbangkan apakah terdapat “ketersediaan sumber pasokan alternatif dari luar atau dalam Uni Eropa.”
Terakhir, dokumen tersebut mencakup “produk-produk dengan risiko relokasi yang tinggi.”
Negara-negara anggota Uni Eropa harus menyetujui secara resmi langkah-langkah tersebut agar berlaku. Pemungutan suara belum dilakukan setelah para menteri perdagangan blok tersebut bertemu pada Senin dan mendukung strategi negosiasi Komisi.
Uni Eropa sementara itu berusaha untuk mencapai keseimbangan yang cermat antara menyerah dan melawan ancaman tarif terbaru Trump.
Uni Eropa telah menunda putaran pertama langkah-langkah tersebut, yang mencakup barang-barang AS senilai €21 miliar, hingga 6 Agustus untuk memberikan waktu bagi negosiasi perjanjian perdagangan.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada akhir pekan bahwa Uni Eropa akan melanjutkan negosiasi dengan Washington, tetapi memperingatkan bahwa mereka siap untuk mengambil tindakan balasan.
Presiden AS Donald Trump pada 12 Juli mengumumkan akan mengenakan tarif sebesar 30 persen atas barang-barang impor Eropa mulai 1 Agustus, sementara tarif sektoral sebelumnya akan tetap berlaku.